07 April 2018
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (photos : TNI)
Panglima TNI : Kapal Selam KRI Ardadedali-404 diawaki Prajurit Pilihan
(Puspen TNI). Kapal Selam KRI Ardadedali-404 diawaki prajurit-prajurit pilihan TNI Angkatan Laut dan tidak semua prajurit TNI AL memiliki kesempatan untuk bisa melaksanakan operasi bawah laut.
Demikian dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AL yang mengawaki Kapal Selam KRI Ardadedali-404 dalam rangkaian kunjungan kerja di Galangan DSME, Okpo, Korea Selatan, Jumat (6/4/2018).
Lebih lanjut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan, prajurit TNI AL sebagai pengawak kapal selam diperlukan suatu kualifikasi yang benar-benar mumpuni terutama memiliki ketabahan.
Moto kapal selam RI "Tabah Sampai Akhir adalah motto yang mudah diucapkan namun susah dilaksanakan pada saat melaksanakan operasi bawah laut yang dapat memakan waktu cukup lama", ujarnya.
Selain itu Panglima TNI menambahkan prajurit pengawak kapal selam RI mempunyai ketabahan luar biasa, berpisah dengan keluarga dan tidak tahu apa yang akan terjadi di bawah laut, hidup dalam situasi seperti itulah tugas pengawak kapal selam. "Ketabahan yang dimiliki oleh awak kapal selam RI memiliki satu tujuan utama dalam rangka melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan NKRI" kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa "kapal selam memiliki nilai yang sangat strategis dan sekaligus memberi efek deterens yang sangat kuat bagi negara kita dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan wilayah, oleh karena itu kita harus memiliki prajurit terlatih untuk mengawaki kapal selam dalam rangka memperkuat Armada TNI AL", katanya.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah RI mengapresiasi seluruh prajurit pengawak kapal selam RI dengan memberikan perhatian dibidang kesejahteraan serta memberikan tunjangan khusus kepada prajurit TNI yang bertugas sebagai awak Kapal selam.
Panglima TNI dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan professionalisme yang sudah dilaksanakan kepada seluruh awak KRI Ardadedali-404 yang telah menjalani pelatihan selama 12 bulan dalam rangka mengoperasikan kapal selam.
Selanjutnya dengan rencana pelayaran penyeberangan dari Korea Selatan ke Indonesia tanggal 23 April 2018, KRI Ardadedali-404 dibawah Komandan Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta awak kapal sejumlah 9 Perwira, 16 Bintara dan 15 Tamtama.
Sehubungan dengan pelayaran penyeberangan, Panglima TNI mendoakan semua bisa berjalan dengan baik dan menyampaikan pesan kepada awak kapal selam. "Titip alutista ini dan benar-benar dijaga dalam pelayaran penyeberangan menuju Indonesia, catat apabila ada permasalahan secara teknis, laporkan kepada pimpinan secara berjenjang dan nanti akan segera ditindaklanjuti", ujarnya.
Turut hadir dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., Aslog Panglima TNI Laksda TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah. Kapuskersin Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono , S.E., M.Tr (Han), Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, S.T. dan Marsma TNI Khairil Lubis
Dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI di Korea Selatan ini juga didampingi oleh Duta besar Luar Biasa RI H.E. Mr. Umar Hadi dan Athan RI untuk Korea Selatan Kolonel Laut (E) Oka Wirayudha serta, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam Laksma TNI Iwan Isnurwanto M.AP., M.Tr.
(TNI)
Panglima TNI di Kapal Selam KRI Ardadedali-404. (photos : TNI)
Panglima TNI : Kapal Selam KRI Ardadedali-404 diawaki Prajurit Pilihan
(Puspen TNI). Kapal Selam KRI Ardadedali-404 diawaki prajurit-prajurit pilihan TNI Angkatan Laut dan tidak semua prajurit TNI AL memiliki kesempatan untuk bisa melaksanakan operasi bawah laut.
Demikian dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AL yang mengawaki Kapal Selam KRI Ardadedali-404 dalam rangkaian kunjungan kerja di Galangan DSME, Okpo, Korea Selatan, Jumat (6/4/2018).
Lebih lanjut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan, prajurit TNI AL sebagai pengawak kapal selam diperlukan suatu kualifikasi yang benar-benar mumpuni terutama memiliki ketabahan.
Moto kapal selam RI "Tabah Sampai Akhir adalah motto yang mudah diucapkan namun susah dilaksanakan pada saat melaksanakan operasi bawah laut yang dapat memakan waktu cukup lama", ujarnya.
Selain itu Panglima TNI menambahkan prajurit pengawak kapal selam RI mempunyai ketabahan luar biasa, berpisah dengan keluarga dan tidak tahu apa yang akan terjadi di bawah laut, hidup dalam situasi seperti itulah tugas pengawak kapal selam. "Ketabahan yang dimiliki oleh awak kapal selam RI memiliki satu tujuan utama dalam rangka melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan NKRI" kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa "kapal selam memiliki nilai yang sangat strategis dan sekaligus memberi efek deterens yang sangat kuat bagi negara kita dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan wilayah, oleh karena itu kita harus memiliki prajurit terlatih untuk mengawaki kapal selam dalam rangka memperkuat Armada TNI AL", katanya.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah RI mengapresiasi seluruh prajurit pengawak kapal selam RI dengan memberikan perhatian dibidang kesejahteraan serta memberikan tunjangan khusus kepada prajurit TNI yang bertugas sebagai awak Kapal selam.
Panglima TNI dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan professionalisme yang sudah dilaksanakan kepada seluruh awak KRI Ardadedali-404 yang telah menjalani pelatihan selama 12 bulan dalam rangka mengoperasikan kapal selam.
Selanjutnya dengan rencana pelayaran penyeberangan dari Korea Selatan ke Indonesia tanggal 23 April 2018, KRI Ardadedali-404 dibawah Komandan Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta awak kapal sejumlah 9 Perwira, 16 Bintara dan 15 Tamtama.
Sehubungan dengan pelayaran penyeberangan, Panglima TNI mendoakan semua bisa berjalan dengan baik dan menyampaikan pesan kepada awak kapal selam. "Titip alutista ini dan benar-benar dijaga dalam pelayaran penyeberangan menuju Indonesia, catat apabila ada permasalahan secara teknis, laporkan kepada pimpinan secara berjenjang dan nanti akan segera ditindaklanjuti", ujarnya.
Turut hadir dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., Aslog Panglima TNI Laksda TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah. Kapuskersin Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono , S.E., M.Tr (Han), Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, S.T. dan Marsma TNI Khairil Lubis
Dalam rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI di Korea Selatan ini juga didampingi oleh Duta besar Luar Biasa RI H.E. Mr. Umar Hadi dan Athan RI untuk Korea Selatan Kolonel Laut (E) Oka Wirayudha serta, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam Laksma TNI Iwan Isnurwanto M.AP., M.Tr.
(TNI)