27 Januari 2018
Upgrade Kapal Korvet KRI Malahayati 362 TNI AL (photo : Antara)
KABAPPENAS Meninjau Progress Pembangunan PT PAL Untuk Kemandirian Industri Maritim
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro melakukan kunjungan ke PT PAL INDONESIA (Persero), Kamis Siang (25/01). Diterima langsung Deputi PISM Kem BUMN, Direktur Utama beserta jajaran Direksi PT PAL INDONESIA (Persero) dan Katimlak KKIP, di Bengkel Kapal Selam dengan kehangatan. Ka BAPPENAS berkunjung ke PT PAL INDONESIA (Persero) dalam rangka melihat secara langsung progress pembangunan produksi Insan PAL INDONESIA. Ini merupakan Kunjungan Kerja kali pertama Menteri Bappenas dalam melihat Fasilitas dan Kemampuan PT PAL INDONESIA (Persero).
Direktur Utama PT PAL INDONESIA (Persero) Budiman Saleh melaporkan Produk yang dihasilkan sangat mengutamakan kualitas dan kecepatan produksi. “Sumber Daya Manusia sangat komitmen dan berkompeten dalam menghasilkan produk-produk yang tepat mutu dan tepat guna” ujarnya. Budiman menambahkan produk-produk itu pun pada proses pengerjaannya juga sangat efisien dan efektif. Pembutana produk itu sepenuhnya dikontrol dan diawasi oleh pihak Standarisasi Internal, Biro Klasifikasi maupun owner surveyor selaku Perwakilan Pelanggan.
Upgrade Kapal Korvet KRI Malahayati 362 TNI AL (photo : Antara)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menuturkan kunjungannya ini untuk melihat sejauh mana kemampuan dan fasilitas PT PAL INDONESIA (Persero) dalam menunjang program-program Pemerintah. “Kemampuan dan Kapasitas PT PAL INDONESIA (Persero) terus berkembang dan berinovasi” tuturnya. Bambang berharap pasar Luar Negeri dapat diperoleh PT PT PAL INDONESIA (Persero) terutama untuk Kapal dan Rekayasa Umum.
Kapabilitas dan Kompetensi PT PAL INDONESIA (Persero) sudah terakui dengan diserahterimakan Kapal Perang pesanan Kementerian Pertahanan Filipina tepat waktu dan kualitas. Sementara untuk Kapal Niaga, PT PAL INDONESIA (Persero) lebih dulu menyerahkan ke Jerman, Turki, Hongkong. Saat ini PT PAL INDONESIA (Persero) mengerjakan produksi Kapal Perang untuk TNI Angkatan Laut dan Proyek Energi dan Kelistrikan. Di tahun ini, potensi Pasar Luar negeri akan menambah progress kinerja PT PT PAL INDONESIA (Persero) dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan nasional. (PAL)
Pembangunan Kapal Landing Platform Dock TNI AL (photo : Antara)
PT PAL Sudah Mampu Lakukan Pemeliharaan Kapal Selam
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengapresiasi PT PAL Indonesia (Persero), yang tidak saja mampu mebuat kapal selam, tapi juga mampu melakukan pemeliharaannya. Menurutnya, kemampuan pemeliharaan tersebut adalah bagian terpenting dalam industri kapal di Indonesia, mengingat biasanya pemeliharaan harus dilakukan di luar negeri.
"Dengan kemampuan PT PAL meningkatkan kemampuan pemeliharaan kapal, maka sebagian pemeliharaan bisa dilakukan di PT PAL. Artinya ini menjadi pemasukan bagi PT PAL sekaligus mengurangi devisa yang keluar untuk kita menitipkan pemeliharaan kapal di luar negeri," kata Bambang saat melakukan kunjungan ke PT PAL, Kamis (25/1).
Pembangunan Kapal Landing Platform Dock TNI AL (photo : Antara)
Bambang menjelaskan, sebelumnya ketika ingin melakukan pemeliharaan kapal selam harus dilakukan di luar negeri. Biaya yang dihabiskan pun tidak sedikit. Seperti cintoh, salah satu kapal selam yang dilimiki Indonesia, yang usianya sudah sekitar 20 tahun, pemeliharaannya bisa menghabiskan 40 juta dolar Amerika Serikat.
"Itu pun maintenance yang sifanya hanya maintenance standar, atau lima tahunan. Itu sekali maintenance bisa 40 juta dolar AS. Jadi daripada kita keluarin 40 juta dolar AS ke luar negeri, mending kita mengalihkan ke PT PAP yang juga biayanya tidak sampai 40 juta doalr AS," ujar Bambang.
Pembangunan Kapal Cepat Rudal KCR-60 TNI AL (photo : Antara)
Bambang pun berharap,ke depan PT PAL tidak hanya melakukan pemeliharaan kapal-kapal selam milik Indonesia. Tapi juga mampu melakukan pemeliharaan kapal selam sejenis yang dimiliki negara-negara Asean.
"Sekarang misalkan ada di Asean saja dulu. Buat mereka itu memudahkan karena dekat, dan buat Indonesia itu menjadi penerimaan termasuk untuk PT PAL," kata Bambang.
KRI Nenggala 402 ketika dioverhaul oleh DSME (photo : Hiu Kencana)
Bambang juga mengapresiasi PT PAL yang perkembangan untuk membuat kapal selamnya sudah sangat baik. Sehingga dia berharap Indonesia kedepannya bisa meningkatkan kapasitas dalam pembuatan kapal selam dan tidak hanya bergantung untuk sepenuhnya membeli kapal selam dari negara lain.
"Saat ini makin banyak juga minat dari luar negeri untuk membeli produk kapal di PT PAL dan kami melihat kemampuan mendelivery baik dari segi kualitas dan waktu itu bisa dipenuhi. Artinya kita punya optimisme bahwa PT PAL nanti akan bisa menjadi backbone untuk industri pertahanan di Indonesia," ujar Bambang. (Republika)
Upgrade Kapal Korvet KRI Malahayati 362 TNI AL (photo : Antara)
KABAPPENAS Meninjau Progress Pembangunan PT PAL Untuk Kemandirian Industri Maritim
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro melakukan kunjungan ke PT PAL INDONESIA (Persero), Kamis Siang (25/01). Diterima langsung Deputi PISM Kem BUMN, Direktur Utama beserta jajaran Direksi PT PAL INDONESIA (Persero) dan Katimlak KKIP, di Bengkel Kapal Selam dengan kehangatan. Ka BAPPENAS berkunjung ke PT PAL INDONESIA (Persero) dalam rangka melihat secara langsung progress pembangunan produksi Insan PAL INDONESIA. Ini merupakan Kunjungan Kerja kali pertama Menteri Bappenas dalam melihat Fasilitas dan Kemampuan PT PAL INDONESIA (Persero).
Direktur Utama PT PAL INDONESIA (Persero) Budiman Saleh melaporkan Produk yang dihasilkan sangat mengutamakan kualitas dan kecepatan produksi. “Sumber Daya Manusia sangat komitmen dan berkompeten dalam menghasilkan produk-produk yang tepat mutu dan tepat guna” ujarnya. Budiman menambahkan produk-produk itu pun pada proses pengerjaannya juga sangat efisien dan efektif. Pembutana produk itu sepenuhnya dikontrol dan diawasi oleh pihak Standarisasi Internal, Biro Klasifikasi maupun owner surveyor selaku Perwakilan Pelanggan.
Upgrade Kapal Korvet KRI Malahayati 362 TNI AL (photo : Antara)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menuturkan kunjungannya ini untuk melihat sejauh mana kemampuan dan fasilitas PT PAL INDONESIA (Persero) dalam menunjang program-program Pemerintah. “Kemampuan dan Kapasitas PT PAL INDONESIA (Persero) terus berkembang dan berinovasi” tuturnya. Bambang berharap pasar Luar Negeri dapat diperoleh PT PT PAL INDONESIA (Persero) terutama untuk Kapal dan Rekayasa Umum.
Kapabilitas dan Kompetensi PT PAL INDONESIA (Persero) sudah terakui dengan diserahterimakan Kapal Perang pesanan Kementerian Pertahanan Filipina tepat waktu dan kualitas. Sementara untuk Kapal Niaga, PT PAL INDONESIA (Persero) lebih dulu menyerahkan ke Jerman, Turki, Hongkong. Saat ini PT PAL INDONESIA (Persero) mengerjakan produksi Kapal Perang untuk TNI Angkatan Laut dan Proyek Energi dan Kelistrikan. Di tahun ini, potensi Pasar Luar negeri akan menambah progress kinerja PT PT PAL INDONESIA (Persero) dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan nasional. (PAL)
Pembangunan Kapal Landing Platform Dock TNI AL (photo : Antara)
PT PAL Sudah Mampu Lakukan Pemeliharaan Kapal Selam
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengapresiasi PT PAL Indonesia (Persero), yang tidak saja mampu mebuat kapal selam, tapi juga mampu melakukan pemeliharaannya. Menurutnya, kemampuan pemeliharaan tersebut adalah bagian terpenting dalam industri kapal di Indonesia, mengingat biasanya pemeliharaan harus dilakukan di luar negeri.
"Dengan kemampuan PT PAL meningkatkan kemampuan pemeliharaan kapal, maka sebagian pemeliharaan bisa dilakukan di PT PAL. Artinya ini menjadi pemasukan bagi PT PAL sekaligus mengurangi devisa yang keluar untuk kita menitipkan pemeliharaan kapal di luar negeri," kata Bambang saat melakukan kunjungan ke PT PAL, Kamis (25/1).
Pembangunan Kapal Landing Platform Dock TNI AL (photo : Antara)
Bambang menjelaskan, sebelumnya ketika ingin melakukan pemeliharaan kapal selam harus dilakukan di luar negeri. Biaya yang dihabiskan pun tidak sedikit. Seperti cintoh, salah satu kapal selam yang dilimiki Indonesia, yang usianya sudah sekitar 20 tahun, pemeliharaannya bisa menghabiskan 40 juta dolar Amerika Serikat.
"Itu pun maintenance yang sifanya hanya maintenance standar, atau lima tahunan. Itu sekali maintenance bisa 40 juta dolar AS. Jadi daripada kita keluarin 40 juta dolar AS ke luar negeri, mending kita mengalihkan ke PT PAP yang juga biayanya tidak sampai 40 juta doalr AS," ujar Bambang.
Pembangunan Kapal Cepat Rudal KCR-60 TNI AL (photo : Antara)
Bambang pun berharap,ke depan PT PAL tidak hanya melakukan pemeliharaan kapal-kapal selam milik Indonesia. Tapi juga mampu melakukan pemeliharaan kapal selam sejenis yang dimiliki negara-negara Asean.
"Sekarang misalkan ada di Asean saja dulu. Buat mereka itu memudahkan karena dekat, dan buat Indonesia itu menjadi penerimaan termasuk untuk PT PAL," kata Bambang.
KRI Nenggala 402 ketika dioverhaul oleh DSME (photo : Hiu Kencana)
Bambang juga mengapresiasi PT PAL yang perkembangan untuk membuat kapal selamnya sudah sangat baik. Sehingga dia berharap Indonesia kedepannya bisa meningkatkan kapasitas dalam pembuatan kapal selam dan tidak hanya bergantung untuk sepenuhnya membeli kapal selam dari negara lain.
"Saat ini makin banyak juga minat dari luar negeri untuk membeli produk kapal di PT PAL dan kami melihat kemampuan mendelivery baik dari segi kualitas dan waktu itu bisa dipenuhi. Artinya kita punya optimisme bahwa PT PAL nanti akan bisa menjadi backbone untuk industri pertahanan di Indonesia," ujar Bambang. (Republika)