Quantcast
Channel: DEFENSE STUDIES
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14229

Pesawat Hercules Tidak Baru Tetap Dipertimbangkan

$
0
0
08 Juli 2015

Skadron udara pesawat angkut TNI AU (image : Tempo)

Dinilai Pesawat Paling Andal, RI Akan Beli Hercules Lagi

VIVA.co.id - Ternyata tragedi jatuhnya pesawat berjenis Hercules beberapa waktu di Medan, Sumatera Utara, tak membuat pemerintah kapok. Bahkan, direncanakan pemerintah akan membeli pesawat serupa dalam waktu dekat.

Rencana tersebut disampaikan langsung Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan saat melakukan kunjungan ke ‎Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang. 

Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui alutsista Hankam dan produk kerekayasaan strategis, serta kunjungan ke fasilitas laboratorium uji mesin kendaraan dan terowongan angin kepunyaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"‎Hercules, mungkin kita akan beli lagi karena kita masih kurang," ujar Luhut kepada VIVA.co.id di Auditorium Gedung Teknologi 2, Puspiptek, Serpong, Tangerang, Senin malam, 6 Juli 2015.

Diungkapkan‎ Luhut, pemerintah memandang kalau pesawat angkut militer itu mempunyai ketangguhan yang belum dikalahkan oleh pesawat lainnya. Sehingga, Hercules layak untuk dipesan kembali, meski pesawat tersebut telah mendapat sorotan setelah kecelakaan di Medan beberapa waktu lalu.

"‎Hercules itu pesawat yang paling andal. Kita akan beli yang baru," kata Luhut.

‎Belum diketahui, berapa banyak yang akan dipesan oleh pemerintah kepada Amerika Serikat selaku produsen pesawat Hercules dan kapan pesawat tersebut akan mendarat di Tanah Air. 

Meski demikian, Luhut mengungkapkan kalau pemerintah saat ini ingin adanya beberapa komponen dari pesawat Hercules itu dapat dibuat di Indonesia.

"‎Kita akan beli dari Amerika dan meminta kepada mereka untuk assembling dan sparepart-nya ada di Indonesia yang dipegang oleh Dirgantara," ujar Luhut. (Viva)

Ketua DPD RI Tak Setuju Alutsista Harus Beli Baru

BANDUNG - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, tidak setuju dengan anggapan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia harus beli baru. Menurutnya, insiden kecelakaan Pesawat Hercules C-130 di Medan bukan jadi patokan bahwa alutsista seluruhnya harus diganti.

"Sesungguhnya menurut saya alutsista seperti di Amerika sendiri negara pembuatnya juga masih menggunakan itu. Dalam beberapa tahun itu tidak berarti menunjukkan lifetime-nya selesai. Enggak bisa begitu," kata Irman di Bandung, Senin (6/7/2015).

Dia menambahkan, hal yang terpenting dari alutsista itu adalah perawatan dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang ada di belakangnya. Sehingga, alutsista tidak melulu harus diganti baru saat ada salah satu kasus negatif.

"Jadi jangan mengatakan seolah-olah harus baru. Itu bagusnya. Tapi kalau kita anggarannya terbatas, ya dihitung-hitung," ungkapnya.

Idealnya, alutsista Indonesia memang diganti dengan alutsista baru. Tapi dengan kemampuan anggaran terbatas, menggunakan alutsista yang ada atau membeli alutsista bekas jadi solusi nyata. Itu pun dengan pembelian dan perawatan selektif.

"Mau yang bagus tapi uangnya kurang. Kalau yang baru misalnya harganya 100, kalau yang bekas harganya 60 tapi bisa dicicil, itu kan enggak apa-apa sambil kita menunggu kapan keuangan kita sudah agak baik sehingga kalau kita bisa beli baru kenapa beli bekas," jelas Irman.

Dengan kondisi saat ini, Irman menegaskan perlunya perawatan yang baik untuk alutsista yang ada. Ia beralasan, peralatan baru belum tentu sesuai harapan. Ia mencontohkan ada beberapa pesawat baru milik salah satu maskapai penerbangan komersial yang mengalami kecelakaan. Padahal pesawat yang digunakan adalah pesawat baru.

"Baru pun belum tentu menjamin tidak akan terjadi apakah itu musibah dan lain sebagainya. Yang paling penting semua (kemampuan) SDM dibelakang peralatan itu, iya kan," pungkas Irman.

(Okezone)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 14229

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>