08 Juli 2015
Radar Thales Master T yang dioperasikan TNI AU (photo : Kohanudnas)
JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan tengah menyiapkan anggaran untuk pengadaan empat unit radar di sejumlah wilayah di Indonesia. Rencananya, jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut akan mulai didatangkan pada jangka waktu 2016 hingga 2019 mendatang.
M Syaugi, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan mengatakan, total kebutuhan radar untuk seluruh wilayah Indonesia mencapai 32 unit. "Sekarang, Indonesia baru ada 22 unit, makanya negara kita masih banyak yang bolong-bolong," kata dia usai mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (6/7).
Pekan lalu, Kemhan telah menerima kehadiran Thales Group. Kehadiran perusahaan asal Prancis tersebut bertujuan meningkatkan kerja sama pengadaan radar untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Syaugi bilang, pengadaan radar tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memenuhi kekuatan pokok minimun alias minimum essential force (MEF) yang ditargetkan bisa selesai pada 2024 mendatang. Dengan begitu, alutsista nasional sudah bisa memadai untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam dua titik sekaligus.
Namun, Syaugi belum mau membeberkan alokasi anggaran yang akan dipersiapkan untuk pengadaan radar tersebut. Menurut dia, pada tahun anggaran 2016 mendatang pihaknya berencana meningkatkan anggaran belanja alutsista.
"Tahun 2015 ini kan anggaran Kemhan mencapai Rp 106 triliun, 30% untuk alutsista dan 39% untuk belanja pegawai. Kebijakan kami sekarang agar anggaran alutisista bisa tumbuh," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga tengah jenis memprioritaskan alutsista yang menjadi kebutuhan tentara saat ini. Syaugi bilang, hal tersebut sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk mendahulukan jenis alutsista yang diminta tentara.
Tujuannya, pengadaan tersebut memenuhi prioritas yang diajukan oleh Mabes TNI angkatan laut (AL), angkatan darat (AD), dan TNI angkatan udara (AU). "Sehingga, alutsista yang diminta masing-masing user tadi bisa memenuhi kebutuhan," kata dia.
(Kontan)
Radar Thales Master T yang dioperasikan TNI AU (photo : Kohanudnas)
JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan tengah menyiapkan anggaran untuk pengadaan empat unit radar di sejumlah wilayah di Indonesia. Rencananya, jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut akan mulai didatangkan pada jangka waktu 2016 hingga 2019 mendatang.
M Syaugi, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan mengatakan, total kebutuhan radar untuk seluruh wilayah Indonesia mencapai 32 unit. "Sekarang, Indonesia baru ada 22 unit, makanya negara kita masih banyak yang bolong-bolong," kata dia usai mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (6/7).
Pekan lalu, Kemhan telah menerima kehadiran Thales Group. Kehadiran perusahaan asal Prancis tersebut bertujuan meningkatkan kerja sama pengadaan radar untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Syaugi bilang, pengadaan radar tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memenuhi kekuatan pokok minimun alias minimum essential force (MEF) yang ditargetkan bisa selesai pada 2024 mendatang. Dengan begitu, alutsista nasional sudah bisa memadai untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam dua titik sekaligus.
Namun, Syaugi belum mau membeberkan alokasi anggaran yang akan dipersiapkan untuk pengadaan radar tersebut. Menurut dia, pada tahun anggaran 2016 mendatang pihaknya berencana meningkatkan anggaran belanja alutsista.
"Tahun 2015 ini kan anggaran Kemhan mencapai Rp 106 triliun, 30% untuk alutsista dan 39% untuk belanja pegawai. Kebijakan kami sekarang agar anggaran alutisista bisa tumbuh," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga tengah jenis memprioritaskan alutsista yang menjadi kebutuhan tentara saat ini. Syaugi bilang, hal tersebut sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk mendahulukan jenis alutsista yang diminta tentara.
Tujuannya, pengadaan tersebut memenuhi prioritas yang diajukan oleh Mabes TNI angkatan laut (AL), angkatan darat (AD), dan TNI angkatan udara (AU). "Sehingga, alutsista yang diminta masing-masing user tadi bisa memenuhi kebutuhan," kata dia.
(Kontan)