19 Januari 2013
Wing 7 Royal Thai Air Force yang berpangkalan di Surat Thani baru-baru ini memamerkan persenjataan pesawat tempur JAS-39C/D yang dimilikinya.
Thailand saat ini mengoperasikan 6 pesawat tempur JAS-39C/D Gripen sebagai pengganti F-5 Tiger yang sebagian telah dipensiunkan. Sebanyak 6 pesawat tempur Gripen lainnya telah dipesan dan menunggu jadwal pengiriman dari pabrikan Saab di Swedia.
Dalam pameran tersebut terlihat bahwa untuk persenjataan Gripen yang notabene buatan Swedia, Thailand dapat mengkombinasikan rudal buatan Eropa dan Amerika, seolah sistem keduanya kompatibel, adapun persenjataan standar yang melekat pada Gripen adalah satu kanon 27 mm Mauser BK-27.
AIM-9P Sidewinder
Sidewinder adalah rudal jarak pendek yang paling populer di dunia, Thailand mulai melakukan pembelian rudal udara ke udara Sidewinder seri AIM-9P pada tahun 1991 untuk mempersenjatai pesawat F-16C miliknya. Rudal jarak pendek ini mempunyai jarak jangkau 18 km dengan kecepatan 2.5 mach, adapun sistem pengarahnya menggunakan infra-red homing sedangkan hulu ledaknya berjenis annular blast-frag.
AIM-120C AMRAAM
Pengadaan rudal ini terbilang unik, pembelian dilakukan tahun 2001 sebagai reaksi atas pembelian MiG-29 dan paket persenjataannya oleh Myanmar. Rudal ini kemudian disimpan di AS hingga tahun 2003 dan baru dibawa ke Thailand saat Vietnam melakukan pembelian rudal AA-12 dan China juga berhasil membuat tiruannya.
AMRAAM merupakan tipe rudal yang ditakuti mengingat jarak jangkauan yang dimilikinya memungkinkan untuk melakukan penembakan di luar jangkauan visual (beyond visual range). Seri AIM-120C mempunyai rentang jarak jarak 105-180km dengan kecepatan mencapai mach 4, sistem pengarah menggunakan active radar dan hulu ledaknya menggunakan High explosive blast-fragmentation.
RB-15F
RB-15F (Robotsystem 15) termasuk dalam kategori long range fire and forget anti ship missile, dengan kemampuannya untuk menenteng rudal ini maka Gripen milik Angkatan Udara Thailand dapat mengemban tugas untuk fungsi maritim.
SIPRI mencatat di tahun 2012 Thailand memesan 50 unit rudal anti kapal ini untuk pesawat JAS-39 dengan skedul kedatangannya pada tahun 2013. Rudal ini terlihat mempunyai dimensi yang besar (beratnya mencapai 800 kg) karena membawa hulu-ledak 200 kg tipe High Explosive blast and pre-fragmented, sedangkan pengarahnya menggunakan active radar, namun kecepatan rudal ini subsonic.
IRIS-T
Suatu kejutan bahwa Thailand telah menggunakan rudal IRIS-T (Infra Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled) karena transaksi ini tidak tercatat dalam Trade Register PBB. IRIS-T merupakan rudal yang digadang-gadang anggota NATO untuk menggantikan Sidewinder. Konsorsium pembuatan rudal ini dimotori oleh German dengan menggandeng Italia, Swedia, Yunani, Canada, Norwegia dan Spanyol. Rudal dengan pengarah infra-red ini mempunyai jarak jangkau efektif 25 km dengan kecepatan mach 3 dan hulu ledak High Explosive/Fragmentation dan menggunakan sistem pengarah infra-red.
(Defense Studies)