08 Januari 2013
Pesawat T-50 TNI AU dengan skema warna Tim Aerobatik Elang Biru (all photos : Chosun)
Situs Chosun pada 3 Januari 2013 lalu memuat foto-foto terbaru dari T-50 TNI AU yang telah selesai dirakit. Selanjutnya pesawat-pesawat tersebut akan memasuki uji penerbangan/flight test sebelum diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
Indonesia telah menanda-tangani kontrak senilai 400 juta USD pada 2011 untuk pengadaan satu skadron udara atau 16 pesawat T-50. Jadwal penyerahan pesawat tersebut direncanakan akan dilakukan pada tahun 2013 ini.
Pesawat T-50 Golden Eagle akan menggantikan posisi pesawat Hawk Mk-53 sebagai pesawat latih lanjut jet tempur di Skadron 15 Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Bila tahun 2013 pesawat Hawk Mk-53 buatan BAe Inggris ini akan dipensiunkan maka pesawat tersebut telah dipakai operasional selama 32 tahun dalam lingkungan TNI AU, karena pesawat tersebut didatangkan pada tahun 1981, sungguh suatu perjalanan pengabdian yang panjang bagi pesawat ini.
Skadron Udara (Skadud) 15 merupakan skadron Tempur Taktis, karena sebelumnya Hawk Mk-53 selain sebagai pesawat latih lanjut, juga mempunyai kemampuan tempur serangan darat (ground attack). Sebelumnya Hawk Mk-53 ditempatkan di Skadik 103 Wing Pendidikan (Wingdik) 1 Lanud Adisucipto, Jogjakarta. Skadik 103 sempat berpindah lokasi ke Lanud Iswahjudi meskipun secara organisasi masuk ke jajaran Lanud Adi Sucipto, namun pada tahun 1999 hingga sekarang Hawk Mk-53 dimasukkan ke dalam Skadron Udara 15 Tempur Taktis yang bernaung dibawah Lanud Iswahjudi, Madiun.
Yang mengejutkan dari tampilan warna pesawat T-50 buatan KAI Korea ini adalah skema warnanya yang diperuntukkan sebagai pesawat Aerobatic. Warna biru-kuning yang diterapkan pada pesawat T-50 ini identik dengan skema warna Tim Aerobatic “Ëlang Biru” yang popular pada tahun 1990-an.
Tim Aerobatik Elang Biru dibentuk pada tahun 1995, dengan enam pesawat F-16 dari Skadron Udara 3 Madiun untuk menandai menandai ulang tahun ke-50 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. “Ëlang Biru” `bahkan sempat muncul pada Singapore Airshow tahun 1996 sebelum dibubarkan pada tahun 2000.
Hawk Mk-53 TNI AU bahkan pernah ikut dalam Tim Aerobatic ”Jupiter Blue” yang dibentuk seusai ”Elang Biru”, tim baru tersebut merupakan gabungan dari pesawat-pesawat : tiga Hawk Mk-53, satu Hawk Mk-109, dan dua F-16. Sayangnya terjadi kecelakaan yang melibatkan dua pesawat Hawk Mk-53 pada tahun 2002 sehingga Tim Aerobatic ini dibubarkan.
Di negara asalnya Korea Selatan, pesawat T-50 Golden Eagle juga dipergunakan untuk aerobatic Adalah skadron khusus 239 yang berpangkalan di Wonju propinsi Gangwon yang menggunakan pesawat T-50 untuk Tim Aerobatik “Black Eagle”. Tim dengan warna pesawat hitam-putih-kuning ini mulai menggunakan pesawat T-50 sejak Agustus 2009, sebelumnya pesawat yang digunakan adalah Cessna A-37B Dragonfly. “Blac Eagle” dengan pesawat T-50 telah beberapa kali tampil di luar negeri, diantaranya ikut memeriahkan Waddington International Air Show dan Royal International Air Tattoo 2012.
(Defense Studies)
Pesawat T-50 TNI AU dengan skema warna Tim Aerobatik Elang Biru (all photos : Chosun)
Situs Chosun pada 3 Januari 2013 lalu memuat foto-foto terbaru dari T-50 TNI AU yang telah selesai dirakit. Selanjutnya pesawat-pesawat tersebut akan memasuki uji penerbangan/flight test sebelum diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
Indonesia telah menanda-tangani kontrak senilai 400 juta USD pada 2011 untuk pengadaan satu skadron udara atau 16 pesawat T-50. Jadwal penyerahan pesawat tersebut direncanakan akan dilakukan pada tahun 2013 ini.
Pesawat T-50 Golden Eagle akan menggantikan posisi pesawat Hawk Mk-53 sebagai pesawat latih lanjut jet tempur di Skadron 15 Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Bila tahun 2013 pesawat Hawk Mk-53 buatan BAe Inggris ini akan dipensiunkan maka pesawat tersebut telah dipakai operasional selama 32 tahun dalam lingkungan TNI AU, karena pesawat tersebut didatangkan pada tahun 1981, sungguh suatu perjalanan pengabdian yang panjang bagi pesawat ini.
Skadron Udara (Skadud) 15 merupakan skadron Tempur Taktis, karena sebelumnya Hawk Mk-53 selain sebagai pesawat latih lanjut, juga mempunyai kemampuan tempur serangan darat (ground attack). Sebelumnya Hawk Mk-53 ditempatkan di Skadik 103 Wing Pendidikan (Wingdik) 1 Lanud Adisucipto, Jogjakarta. Skadik 103 sempat berpindah lokasi ke Lanud Iswahjudi meskipun secara organisasi masuk ke jajaran Lanud Adi Sucipto, namun pada tahun 1999 hingga sekarang Hawk Mk-53 dimasukkan ke dalam Skadron Udara 15 Tempur Taktis yang bernaung dibawah Lanud Iswahjudi, Madiun.
Yang mengejutkan dari tampilan warna pesawat T-50 buatan KAI Korea ini adalah skema warnanya yang diperuntukkan sebagai pesawat Aerobatic. Warna biru-kuning yang diterapkan pada pesawat T-50 ini identik dengan skema warna Tim Aerobatic “Ëlang Biru” yang popular pada tahun 1990-an.
Tim Aerobatik Elang Biru dibentuk pada tahun 1995, dengan enam pesawat F-16 dari Skadron Udara 3 Madiun untuk menandai menandai ulang tahun ke-50 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. “Ëlang Biru” `bahkan sempat muncul pada Singapore Airshow tahun 1996 sebelum dibubarkan pada tahun 2000.
Hawk Mk-53 TNI AU bahkan pernah ikut dalam Tim Aerobatic ”Jupiter Blue” yang dibentuk seusai ”Elang Biru”, tim baru tersebut merupakan gabungan dari pesawat-pesawat : tiga Hawk Mk-53, satu Hawk Mk-109, dan dua F-16. Sayangnya terjadi kecelakaan yang melibatkan dua pesawat Hawk Mk-53 pada tahun 2002 sehingga Tim Aerobatic ini dibubarkan.
Di negara asalnya Korea Selatan, pesawat T-50 Golden Eagle juga dipergunakan untuk aerobatic Adalah skadron khusus 239 yang berpangkalan di Wonju propinsi Gangwon yang menggunakan pesawat T-50 untuk Tim Aerobatik “Black Eagle”. Tim dengan warna pesawat hitam-putih-kuning ini mulai menggunakan pesawat T-50 sejak Agustus 2009, sebelumnya pesawat yang digunakan adalah Cessna A-37B Dragonfly. “Blac Eagle” dengan pesawat T-50 telah beberapa kali tampil di luar negeri, diantaranya ikut memeriahkan Waddington International Air Show dan Royal International Air Tattoo 2012.
(Defense Studies)