26 Februari 2014
Prototipe tank medium dengan berat 25 ton direncanakan selesai awal tahun 2016 (image : istimewa)
Seperti Apa Wujud Tank `Misterius` Buatan Pindad dan Turki?
PT Pindad dan FNSS Turki sedang mengembangkan pembuatan tank kelas sedang untuk TNI AD. Rencananya prototipe ini akan selesai pada awal tahun 2016.
"Awal 2016, harapannya prototipe jadi," tulis Juru Bicara PT Pindad Tuning Rudyati melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jakarta Selasa (25/02).
FNSS Turki pernah mengirimkan prototipe tank ringan ACV-300 untuk dijajal oleh TNI AD. Apakah desainnya akan dikembangkan dari ACV-300?
"Untuk joint dengan Turki, model tidak mengacu pada ACV-300 tapi akan ditentukan oleh Pindad dan FNSS dalam Forum Intergrated Planing Team Meeting," imbuh Tuning.
Saat ini PT Pindad juga melakukan riset dengan Pussenkav TNI AD. Kadispen TNI AD, Brigjen Andika Perkasa saat dihubungi terpisah mengatakan, dari hasil riset ini akan dipelajari desain yang cocok agar bisa sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
"Tes dilakukan sendiri oleh PT Pindad dengan mempertimbangkan kebutuhan user (TNI AD)," tulis Andika melalui pesan singkatnya.
Tank kelas sedang pengembangan 2 negara ini akan memiliki berat 24-25 ton. Untuk kanon menggunakan kaliber 105 mm dan chasis untuk kavaleri dengan silhouette maximum 2.5 meter.
"Chasis tank termasuk tinggi turent dan kanon. Chasis tank ini dapat dikembangkan amphibious sehingga dapat dipakai juga oleh marinir," tambah Tuning.
Kerjasama PT Pindad dan FNSS Turki sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Pada 6 Februari 2014, kedua industri pertahanan ini melakukan penandatangan kerjasama di Gedung Soeprapto, Kementerian Pertahan, Jakarta dengan disaksikan Dirjen Potensi Pertahanan, Timbul Siahaan.
Turret Oto Melara Hitfact 120 mm (photo : Finmeccanica)
Transfer Teknologi Turret Oto Melara Hitfact
Selain dengan FNSS Turki, Indonesia juga sedang membicarakan kerjasama tank kelas sedang lainnya yaitu Marder milik perusahaan Rheinmetal Jerman. Pembicaraan ini terkait transfer teknologi salah satunya terkait turret Oto Melara Hitfact 120 mm.
"Mengenai IFV Marder Jerman sejauh ini masih dilakukan tahap pembicaraan kerjasama, khususnya dalam hal transfer teknologi," kata Andika.
PT Pindad salah satu industri pertahanan yang bernaung dibawah Badan Usaha Milik Negara telah banyak membuat kendaraan lapis baja beroda seperti APS-3 Anoa 6x6, Rantis Komodo 4x4 dan beberapa kendaraan lainnya. Untuk kendaraan lapis baja rantai, PT Pindad masih melakukan pengembangan pada prototipe untuk tipe angkut personel (APC).
Sedangkan FNSS Turki telah banyak membuat lapis baja berantai seperti ACV-19, ACV-15, LAWC-T, ACV-30 dan beberapa tipe lainnya. Malaysia juga bekerjasama dengan FNSS Turki dalam pembuatan lapis baja berantai ACV-300 dan beroda 8x8 AV8.
(Liputan6)
Prototipe tank medium dengan berat 25 ton direncanakan selesai awal tahun 2016 (image : istimewa)
Seperti Apa Wujud Tank `Misterius` Buatan Pindad dan Turki?
PT Pindad dan FNSS Turki sedang mengembangkan pembuatan tank kelas sedang untuk TNI AD. Rencananya prototipe ini akan selesai pada awal tahun 2016.
"Awal 2016, harapannya prototipe jadi," tulis Juru Bicara PT Pindad Tuning Rudyati melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jakarta Selasa (25/02).
FNSS Turki pernah mengirimkan prototipe tank ringan ACV-300 untuk dijajal oleh TNI AD. Apakah desainnya akan dikembangkan dari ACV-300?
"Untuk joint dengan Turki, model tidak mengacu pada ACV-300 tapi akan ditentukan oleh Pindad dan FNSS dalam Forum Intergrated Planing Team Meeting," imbuh Tuning.
Saat ini PT Pindad juga melakukan riset dengan Pussenkav TNI AD. Kadispen TNI AD, Brigjen Andika Perkasa saat dihubungi terpisah mengatakan, dari hasil riset ini akan dipelajari desain yang cocok agar bisa sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
"Tes dilakukan sendiri oleh PT Pindad dengan mempertimbangkan kebutuhan user (TNI AD)," tulis Andika melalui pesan singkatnya.
Tank kelas sedang pengembangan 2 negara ini akan memiliki berat 24-25 ton. Untuk kanon menggunakan kaliber 105 mm dan chasis untuk kavaleri dengan silhouette maximum 2.5 meter.
"Chasis tank termasuk tinggi turent dan kanon. Chasis tank ini dapat dikembangkan amphibious sehingga dapat dipakai juga oleh marinir," tambah Tuning.
Kerjasama PT Pindad dan FNSS Turki sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Pada 6 Februari 2014, kedua industri pertahanan ini melakukan penandatangan kerjasama di Gedung Soeprapto, Kementerian Pertahan, Jakarta dengan disaksikan Dirjen Potensi Pertahanan, Timbul Siahaan.
Turret Oto Melara Hitfact 120 mm (photo : Finmeccanica)
Transfer Teknologi Turret Oto Melara Hitfact
Selain dengan FNSS Turki, Indonesia juga sedang membicarakan kerjasama tank kelas sedang lainnya yaitu Marder milik perusahaan Rheinmetal Jerman. Pembicaraan ini terkait transfer teknologi salah satunya terkait turret Oto Melara Hitfact 120 mm.
"Mengenai IFV Marder Jerman sejauh ini masih dilakukan tahap pembicaraan kerjasama, khususnya dalam hal transfer teknologi," kata Andika.
PT Pindad salah satu industri pertahanan yang bernaung dibawah Badan Usaha Milik Negara telah banyak membuat kendaraan lapis baja beroda seperti APS-3 Anoa 6x6, Rantis Komodo 4x4 dan beberapa kendaraan lainnya. Untuk kendaraan lapis baja rantai, PT Pindad masih melakukan pengembangan pada prototipe untuk tipe angkut personel (APC).
Sedangkan FNSS Turki telah banyak membuat lapis baja berantai seperti ACV-19, ACV-15, LAWC-T, ACV-30 dan beberapa tipe lainnya. Malaysia juga bekerjasama dengan FNSS Turki dalam pembuatan lapis baja berantai ACV-300 dan beroda 8x8 AV8.
(Liputan6)