04 Januari 2013
Fregat bernomor lambung F12 Angkatan Laut Myanmar (all photos : Myanmar Navy)
Angkatan Laut Myanmar baru-baru ini melansir foto dua kapal berteknologi stealth yang akan masuk dalam jajaran armada Angkatan Laut negara tersebut.
Melanjutkan tradisi sebelumnya, kedua kapal tersebut dibuat di galangan Angkatan Laut Rangoon dan tetap menggunakan perlengkapan elektronik dan persenjataan utama dari Russia dan China.
Kapal pertama merupakan jenis fregat, bernomor lambung F12 yang dikenal sebagai UMS Kyansittha. Lambung kapal ini sama persis dengan F11 UMS Aung Zeya yang dibuat pada tahun 2008 lalu. Tidak lebih dari empat tahun engineer Myanmar telah berhasil mengadopsi desain kapal berteknologi stealth untuk mengurangi tampilan radar cross section-nya pada fregat kedua yang dibuat di dalam negeri.
Menilik persenjataan pada fregat F11 Aung Zeya maka persenjataan yang akan dipasang pada fregat terbaru Myanmar ini diperkirakan tetap akan sama, yang terdiri dari kanon utama 76mm Oto Melara Super Rapid Gun, CIWS 4x6 barrel 30mm AK630, peluncur topedo anti kapal selam 324mm YU-7 dan rudal anti kapal 2x2 C-602.
C602 adalah rudal anti kapal jarak jauh berkecepatan subsonic, Untuk dipakai sendiri oleh Angkatan Laut China rudal ini mampu melahap kapal dengan jarak 400 km, sedangkan untuk versi eksport rudal ini di-downgrade kemampuannya sehingga jarak jangkauannya tinggal menjadi 280 km.
FAC-M
Kapal kedua yang dilansir bernomor lambung 491. Menilik dari sistematika penomoran lambung kapal pada Angkatan Laut Myanmar maka angka 491 ini masuk dalam kategori Fast Attack Missile Craft (FAC-M).
Angkatan Laut Myanmar saat ini mengoperasikan 6 FAC-M Houxin class dari China yang diterima pada paruh kedua tahun 1990-an, dan selanjutnya membangun sendiri FAC-M buatan galangan kapal Angkatan Laut yang dikenal sebagai 5-series hingga mencapai 5 unit.
Menilik persenjataan pada kedua tipe FAC-M tersebut, maka paling tidak kapal terbaru ini juga akan dilengkapi dengan kanon utama 2x30mm AK230, kanon anti serangan udara 2x14.5mm Type 69 dan 4 peluncur rudal anti kapal C-802. Rudal subsonic anti kapal buatan China ini sanggup menhajar kapal pada jarak maksimum 120km.
Angkatan Laut Myanmar terus memodernisir diri seiring dengan ambisinya untuk menjadi Blue Water Navy. Sekarang armada Angkatan Laut telah diperkuat dengan paling tidak 122 kapal berbagai tipe, jumlah ini mungkin akan terus bertambah seiring dengan penguasaan teknologi untuk membangun kapal perang di dalam negeri.
(Defense Studies)