18 Februari 2014
Dari kebutuhan 12 kapal selam, sebanyak 10 kapal selam akan dibuat di galangan kapal PT PAL (photo : Defense Update)
WE Online - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai rapat dengan Komisi I DPR RI mengatakan bahwa DPR telah menyetujui pembiayaan pembangunan dok (infrastruktur) kapal selam. Pembuatan kapal selam tersebut akan dilakukan oleh PT. PAL Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Korea Selatan.
Pembiayaan sebesar US $ 250 juta tersebut disetujui DPR akan dilakukan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan dilakukan secara bertahap. Pembiayaan akan dilakukan secara bertahap karena proyek kapal selam tersebut merupakan proyek multiyears yang akan berlangsung dalam beberapa tahun. Anggaran biaya tersebut diantaranya akan digunakan untuk menyediakan peralatan sebesar US $ 150 juta, Sumber daya manusia sebesar US $ 70 juta serta biaya konsultan sebesae US $ 30 juta.
Bambang menjelaskan bahwa tahap pertama proyek kapal selam yang tersebut akan dilakukan pada tahun 2014. Anggaran yang dibutuhkan pada tahap pertama tersebut menurutnya adalah sebesar US $ 180 juta. Karena itu anggaran tahap pertama direncanakan akan diusulkan Kementerian Keuangan secara resmi pada April 2014 agar dapat dimasukan dalam APBN-P 2014.
Bambang mengatakan bahwa pihaknya mendukung proyek pembuatan kapal selam tersebut karena pembiayaannya dilakukan melalui PMN sehingga penganggarannya akan masuk dalam APBN-P 2014. Menurutnya dengan demikian proyek tersebut merupakan konsen pemerintah.
(Warta Ekonomi)
Baca Juga :
10 Unit Kapal Selam akan Diproduksi di Surabaya
Jakarta -TNI AL membutuhkan sedikitnya 12 kapal selam baru untuk mengganti 2 kapal selam yang saat ini kondisinya sudah tua. Kapal selam ini, untuk memenuhi standar Minimum Essential Force (MEF) pertahanan Indonesia.
TNI AL melalui Kementerian Pertahanan membeli 3 kapal selam dari Daewoo Shipbuilding Marine Engineering. Sebanyak 2 kapal selam akan diproduksi di Korea Selatan (Korsel) dan 1 unit akan diproduksi di Galangan Kapal PT PAL (Persero), Surabaya, Jawa Timur
Kapal ini ditargetkan tiba ke Tanah Air secara bertahap paling cepat tahun 2016 dan 2017. Sedangkan 10 unit dikembangkan dan diproduksi oleh PT PAL.
"Pembuatan 10 kapal selam ini memungkinkan dibuat di Indonesia," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di DPR Senayan Jakarta, Senin (17/2/2014).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, TB Hasanuddin menjelaskan untuk pengembangan di dalam negeri, PT PAL menggandeng Daewoo. Kerjasama ini memungkinkan pengalihan teknologi atau transfer of technology (ToT) oleh Daewoo ke PT PAL.
Selanjutnya PT PAL akan memproduksi kapal selam ke-3 hingga ke-12 di Surabaya. Saat kapal selam ke-1 dan ke-2 diproduksi di Korsel, PT PAL menyiapkan infrastuktur fisik dan tenaga ahli untuk pengembangan dan produksi di Surabaya mulai tahun ini.
Pengembangan ini bakal dibantu suntikan modal pemerintah melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai US$ 250 juta atau kurang lebih Rp 2,5 triliun.
"Kapal selam ke-3 hingga ke-12 dibuat di dalam negeri. April sampai November, kita mulai siapkan SDM, infrastruktur dan TOT PT PAL," sebutnya.
Menurutnya pengembangan kapal selam di dalam negeri bisa menjadi batu loncatan untuk perkembangan industri pertahanan. Bahkan PT PAL diharapkan bisa menjual kapal selam karya putra putri tanah air ke luar negeri atau mengembangkan berbagai varian kapal selam.
"Ini sebuah loncatan teknologi. Selama ini kita punya kapal selam (pempek) dari Palembang," kata TB Hasanuddin berseloroh sambil tertawa.
(Detik)
Dari kebutuhan 12 kapal selam, sebanyak 10 kapal selam akan dibuat di galangan kapal PT PAL (photo : Defense Update)
WE Online - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai rapat dengan Komisi I DPR RI mengatakan bahwa DPR telah menyetujui pembiayaan pembangunan dok (infrastruktur) kapal selam. Pembuatan kapal selam tersebut akan dilakukan oleh PT. PAL Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Korea Selatan.
Pembiayaan sebesar US $ 250 juta tersebut disetujui DPR akan dilakukan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan dilakukan secara bertahap. Pembiayaan akan dilakukan secara bertahap karena proyek kapal selam tersebut merupakan proyek multiyears yang akan berlangsung dalam beberapa tahun. Anggaran biaya tersebut diantaranya akan digunakan untuk menyediakan peralatan sebesar US $ 150 juta, Sumber daya manusia sebesar US $ 70 juta serta biaya konsultan sebesae US $ 30 juta.
Bambang menjelaskan bahwa tahap pertama proyek kapal selam yang tersebut akan dilakukan pada tahun 2014. Anggaran yang dibutuhkan pada tahap pertama tersebut menurutnya adalah sebesar US $ 180 juta. Karena itu anggaran tahap pertama direncanakan akan diusulkan Kementerian Keuangan secara resmi pada April 2014 agar dapat dimasukan dalam APBN-P 2014.
Bambang mengatakan bahwa pihaknya mendukung proyek pembuatan kapal selam tersebut karena pembiayaannya dilakukan melalui PMN sehingga penganggarannya akan masuk dalam APBN-P 2014. Menurutnya dengan demikian proyek tersebut merupakan konsen pemerintah.
(Warta Ekonomi)
Baca Juga :
10 Unit Kapal Selam akan Diproduksi di Surabaya
Jakarta -TNI AL membutuhkan sedikitnya 12 kapal selam baru untuk mengganti 2 kapal selam yang saat ini kondisinya sudah tua. Kapal selam ini, untuk memenuhi standar Minimum Essential Force (MEF) pertahanan Indonesia.
TNI AL melalui Kementerian Pertahanan membeli 3 kapal selam dari Daewoo Shipbuilding Marine Engineering. Sebanyak 2 kapal selam akan diproduksi di Korea Selatan (Korsel) dan 1 unit akan diproduksi di Galangan Kapal PT PAL (Persero), Surabaya, Jawa Timur
Kapal ini ditargetkan tiba ke Tanah Air secara bertahap paling cepat tahun 2016 dan 2017. Sedangkan 10 unit dikembangkan dan diproduksi oleh PT PAL.
"Pembuatan 10 kapal selam ini memungkinkan dibuat di Indonesia," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di DPR Senayan Jakarta, Senin (17/2/2014).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, TB Hasanuddin menjelaskan untuk pengembangan di dalam negeri, PT PAL menggandeng Daewoo. Kerjasama ini memungkinkan pengalihan teknologi atau transfer of technology (ToT) oleh Daewoo ke PT PAL.
Selanjutnya PT PAL akan memproduksi kapal selam ke-3 hingga ke-12 di Surabaya. Saat kapal selam ke-1 dan ke-2 diproduksi di Korsel, PT PAL menyiapkan infrastuktur fisik dan tenaga ahli untuk pengembangan dan produksi di Surabaya mulai tahun ini.
Pengembangan ini bakal dibantu suntikan modal pemerintah melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai US$ 250 juta atau kurang lebih Rp 2,5 triliun.
"Kapal selam ke-3 hingga ke-12 dibuat di dalam negeri. April sampai November, kita mulai siapkan SDM, infrastruktur dan TOT PT PAL," sebutnya.
Menurutnya pengembangan kapal selam di dalam negeri bisa menjadi batu loncatan untuk perkembangan industri pertahanan. Bahkan PT PAL diharapkan bisa menjual kapal selam karya putra putri tanah air ke luar negeri atau mengembangkan berbagai varian kapal selam.
"Ini sebuah loncatan teknologi. Selama ini kita punya kapal selam (pempek) dari Palembang," kata TB Hasanuddin berseloroh sambil tertawa.
(Detik)