07 Februari 2014
Kapal tipe Combat Boat buatan PT Lundin (photo : JatimUpdate)
Banyuwangi – 7 pesanan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa 4 unit kapal jenis Combat Boat Type X-8 Catamaran dan 3 unit Speed Boat jenis rigid inflatable boat (RIB) buatan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi telah rampung dikerjakan dan distribusikan ke beberapa wilayah Indonesia.
7 Kapal andalan ini diangkut oleh KRI Banjarmasin 592 bersandar di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro sejak, Rabu (5/2/2014) lalu.
Combat Boat Type X-8 Catamaran merupakan Alutsista yang memiliki spesifikasi bottom dua buah lunas dengan dua mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP buatan Swedia serta dilengkapi dengan alat navigasi dan komunikasi modern.
Sementara Speed Boat jenis rigid inflatable boat (RIB) adalah sekoci cepat yang bisa menempuh kecepatan mencapai 100 kilometer per jam dan daya jelajah hingga 250 mil laut.
Combat Boat dan RIB buatan PT Lundin yang dipakai satuan Kopaska (photo : Kaskus Militer)
"Kapal ini akan di kirimkan ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kepulauan Natuna, Tanjung Balai Asahan di Sumatera Utara, Lanal Ranai di Kepulauan Riau, dan Lanal Tarempa di Batam," ujar Palaksa KRI Banjarmasin 592 Mayor (P) Mohammad Nizarudin saat diwawancarai Jatimupdate.com, Jumat (7/2/2014).
Menurut Mohammad Nizarudin, kapal-kapal ini akan diperuntukan untuk memperkuat peraian diwilayah barat.
"Untuk didistribusikan ke pulau pulau luar bagian barat, memperkuat keamanan wilayah laut. Kita akan berangkat hari ini menuju tjuan kita," tandasnya.
Sekedar diketahui, kontrak pembelian dan kerja sama PT Lundin-TNI AL dimulai tahun 2007. TNI AL memesan 10 kapal RIB dan 12 kapal Catamaran secara bertahap. Selain itu keduanya sepakat bekerja sama dalam rangka penelitian dan pengembangan rekayasa kapal patroli cepat, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dan pembangunan fasilitas galangan untuk pembangunan kapal patroli.
Sementara Pendiri PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin enggan memberikan keterangan perihal pemesanan alutsista TNI AL tersebut. Pihak PT Lundin terkesan lebih tertutup pasca tragedi terbakarnya KRI Klewang. (Ivant/JU02)
(JatimUpdate)
Kapal tipe Combat Boat buatan PT Lundin (photo : JatimUpdate)
Banyuwangi – 7 pesanan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa 4 unit kapal jenis Combat Boat Type X-8 Catamaran dan 3 unit Speed Boat jenis rigid inflatable boat (RIB) buatan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi telah rampung dikerjakan dan distribusikan ke beberapa wilayah Indonesia.
7 Kapal andalan ini diangkut oleh KRI Banjarmasin 592 bersandar di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro sejak, Rabu (5/2/2014) lalu.
Combat Boat Type X-8 Catamaran merupakan Alutsista yang memiliki spesifikasi bottom dua buah lunas dengan dua mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP buatan Swedia serta dilengkapi dengan alat navigasi dan komunikasi modern.
Sementara Speed Boat jenis rigid inflatable boat (RIB) adalah sekoci cepat yang bisa menempuh kecepatan mencapai 100 kilometer per jam dan daya jelajah hingga 250 mil laut.
Combat Boat dan RIB buatan PT Lundin yang dipakai satuan Kopaska (photo : Kaskus Militer)
"Kapal ini akan di kirimkan ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kepulauan Natuna, Tanjung Balai Asahan di Sumatera Utara, Lanal Ranai di Kepulauan Riau, dan Lanal Tarempa di Batam," ujar Palaksa KRI Banjarmasin 592 Mayor (P) Mohammad Nizarudin saat diwawancarai Jatimupdate.com, Jumat (7/2/2014).
Menurut Mohammad Nizarudin, kapal-kapal ini akan diperuntukan untuk memperkuat peraian diwilayah barat.
"Untuk didistribusikan ke pulau pulau luar bagian barat, memperkuat keamanan wilayah laut. Kita akan berangkat hari ini menuju tjuan kita," tandasnya.
Sekedar diketahui, kontrak pembelian dan kerja sama PT Lundin-TNI AL dimulai tahun 2007. TNI AL memesan 10 kapal RIB dan 12 kapal Catamaran secara bertahap. Selain itu keduanya sepakat bekerja sama dalam rangka penelitian dan pengembangan rekayasa kapal patroli cepat, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dan pembangunan fasilitas galangan untuk pembangunan kapal patroli.
Sementara Pendiri PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin enggan memberikan keterangan perihal pemesanan alutsista TNI AL tersebut. Pihak PT Lundin terkesan lebih tertutup pasca tragedi terbakarnya KRI Klewang. (Ivant/JU02)
(JatimUpdate)