08 Maret 2018
Satelit BRISat (images : BRISat)
JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit BRISat milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kini juga dimanfaatkan oleh Tentara Nasional Indonesia ( TNI). Mabes TNI menggunakan jaringan BRISat untuk jalur komunikasi dengan pangkalan udara di daerah Terdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T) Indonesia.
Peluncuran uji coba pemanfaatan jaringan BRISat dilakukan oleh Direktur Utama BRI Suprajarto dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Menurut Suprajarto, satelit BRI kini tak hanya berperan dalam perekonomian, namun juga dalam menjaga kedaulatan bangsa.
“Ini sesuai dengan visi kami saat menggagas ide memiliki satelit, dimana pemanfaatannya tidak hanya digunakan oleh BRI, namun digunakan untuk kepentingan negara,” ujar Suprajarto dalam pernyataan resmi.
Sebelumnya, pada pertengahan Juni 2017 lalu BRI telah menyerahkan pemanfaatan 4 slot transponder BRISat kepada 5 Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia. Kementerian dan Lembaga Negara tersebut diantaranya yakni Kepolisian Negara RI, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Badan Intelijen Negara RI, Badan Keamanan Laut dan Kementerian Keuangan RI.
BRI di bawah koordinasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai regulator di bidang telekomunikasi, memberikan 4 transponder BRISat yang terdiri dari 2 transponder C-band dan 2 transponder Ku-band, masing masing setara 36 MHz kepada sejumlah kementerian dan lembaga tersebut.
BRISat telah dimanfaatkan BRI untuk menyediakan jaringan komunikasi bagi agen BRILink di daerah pedalaman Papua, sehingga mampu mendukung kebijakan BBM Satu Harga yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Keberadaan agen BRILink di wilayah Pegunungan Arfak membuat pengelola pangkalan BBM dan masyarakat kini tak perlu menempuh medan yang berat (offroad) menggunakan mobil double gardan atau 4WD menuju akses perbankan terdekat di kecamatan Trafi yang berlokasi sekira 4 jam perjalanan.
Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi pun cukup besar, mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta untuk pulang pergi. Dengan adanya agen BRILink yang didukung jaringan BRIsat, BRI berhasil mendekatkan akses keuangan di wilayah 3T sekaligus menyukseskan kebijakan pemerintah.
Melalui BRIsat, masyarakat akan merasakan semakin meningkatnya fungsi intermediasi keuangan BRI sehingga pembangunan ekonomi akan terwujud lebih merata, menjangkau daerah-daerah terpencil yang selama ini belum tersentuh akses keuangan dan perbankan.
“Semakin luasnya penetrasi inklusi dan literasi keuangan ini akan membuat keberadaan BRI semakin dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok negeri,” sebut Suprajarto.
(Kompas)
Satelit BRISat (images : BRISat)
JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit BRISat milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kini juga dimanfaatkan oleh Tentara Nasional Indonesia ( TNI). Mabes TNI menggunakan jaringan BRISat untuk jalur komunikasi dengan pangkalan udara di daerah Terdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T) Indonesia.
Peluncuran uji coba pemanfaatan jaringan BRISat dilakukan oleh Direktur Utama BRI Suprajarto dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Menurut Suprajarto, satelit BRI kini tak hanya berperan dalam perekonomian, namun juga dalam menjaga kedaulatan bangsa.
“Ini sesuai dengan visi kami saat menggagas ide memiliki satelit, dimana pemanfaatannya tidak hanya digunakan oleh BRI, namun digunakan untuk kepentingan negara,” ujar Suprajarto dalam pernyataan resmi.
Sebelumnya, pada pertengahan Juni 2017 lalu BRI telah menyerahkan pemanfaatan 4 slot transponder BRISat kepada 5 Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia. Kementerian dan Lembaga Negara tersebut diantaranya yakni Kepolisian Negara RI, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Badan Intelijen Negara RI, Badan Keamanan Laut dan Kementerian Keuangan RI.
BRI di bawah koordinasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai regulator di bidang telekomunikasi, memberikan 4 transponder BRISat yang terdiri dari 2 transponder C-band dan 2 transponder Ku-band, masing masing setara 36 MHz kepada sejumlah kementerian dan lembaga tersebut.
BRISat telah dimanfaatkan BRI untuk menyediakan jaringan komunikasi bagi agen BRILink di daerah pedalaman Papua, sehingga mampu mendukung kebijakan BBM Satu Harga yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Keberadaan agen BRILink di wilayah Pegunungan Arfak membuat pengelola pangkalan BBM dan masyarakat kini tak perlu menempuh medan yang berat (offroad) menggunakan mobil double gardan atau 4WD menuju akses perbankan terdekat di kecamatan Trafi yang berlokasi sekira 4 jam perjalanan.
Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi pun cukup besar, mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta untuk pulang pergi. Dengan adanya agen BRILink yang didukung jaringan BRIsat, BRI berhasil mendekatkan akses keuangan di wilayah 3T sekaligus menyukseskan kebijakan pemerintah.
Melalui BRIsat, masyarakat akan merasakan semakin meningkatnya fungsi intermediasi keuangan BRI sehingga pembangunan ekonomi akan terwujud lebih merata, menjangkau daerah-daerah terpencil yang selama ini belum tersentuh akses keuangan dan perbankan.
“Semakin luasnya penetrasi inklusi dan literasi keuangan ini akan membuat keberadaan BRI semakin dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok negeri,” sebut Suprajarto.
(Kompas)