22 Januari 2018
Pesawat F-16 TNI melaksanakan tugas maritim (photo : poskotanews)
Dukung Program Pemerintah TNI AU Tingkatkan Maritime Air Support
TNI AU. Kebijakan TNI AU ke depan mengarah pada upaya pemantapan satuan untuk meningkatkan kesiapan operasional. Oleh karena itu, tercapainya kemampuan operasional yang optimal satuan-satuan udara dan semakin mantapnya berbagai lembaga pendidikan, menjadi prioritas utama TNI AU.
Penegasan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., dalam entry briefing kepada para pejabat, Panglima, dan Komandan Satuan TNI AU, di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Senin (22/1). Hadir Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Wagub Lemhannas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Irjenau, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Panglima, Komandan dan para Pejabat TNI Angkatan Udara
Kasau menegaskan bahwa kebijakan TNI AU dalam mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, adalah dengan meningkatkan kemampuan TNI AU untuk melaksanakan maritime air strike dan maritime air support.
Pengadaan Alutsista TNI AU
“Saat ini kita sudah memasuki tahapan Renstra II (2015-2019), sementara alutsista belum diterima. Untuk itu, saya harapkan agar proses pengadaan pemenuhan alutsista Renstra ke II dapat segera direalisasikan”, tegas Kasau.
Pesawat Sukhoi TNI melaksanakan tugas maritim (photo : harianbabel)
Dijelaskan Kasau, pembangunan postur TNI AU yang direncanakan akan tetap mengarah pada memperkuat kemampuan operasional satuan udara, yang mampu menghadirkan air superiority ke tengah samudra, security coverage bagi Naval Force. Kasau minta agar dinas dan jajaran terkait segera melaksanakan koordinasi dengan Mabes TNI, Kemhan serta Kementerian/Lembaga terkait lainnya, agar proses pengadaan pemenuhan alutsista dapat dipercepat dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Menurut Kasau pengadaan alutsista yang masih belum terpenuhi meliputi pesawat pengganti F-5, pesawat helikopter angkut, helikopter VVIP/VIP, pesawat angkut berat, pesawat multipurpose amphibious, pesawat latih dan modernisasi pesawat C130 H/HS, pesawat NC-212i, pesawat CN-295 Special Mission (Kodal), PTTA, radar dan senjata pesawat T-50i, Rudal Pam Ibukota, PSU, dan Radar GCI.
Kasau menilai, para pendahulu TNI AU telah membawa organisasi TNI AU ke tingkat perkembangan yang cukup baik. Oleh karena itu TNI AU harus tetap optimis, karena apa yang di lihat saat ini, sudah merupakan hasil optimal dari kondisi yang ada.
”Dengan dilandasi sifat jujur, inovatif dan adaptif, saya harapkan dapat membangkitkan motivasi kita semua untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada TNI Angkatan Udara”, harap Kasau.
(TNI AU)
Pesawat F-16 TNI melaksanakan tugas maritim (photo : poskotanews)
Dukung Program Pemerintah TNI AU Tingkatkan Maritime Air Support
TNI AU. Kebijakan TNI AU ke depan mengarah pada upaya pemantapan satuan untuk meningkatkan kesiapan operasional. Oleh karena itu, tercapainya kemampuan operasional yang optimal satuan-satuan udara dan semakin mantapnya berbagai lembaga pendidikan, menjadi prioritas utama TNI AU.
Penegasan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M., dalam entry briefing kepada para pejabat, Panglima, dan Komandan Satuan TNI AU, di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Senin (22/1). Hadir Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Wagub Lemhannas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Irjenau, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Panglima, Komandan dan para Pejabat TNI Angkatan Udara
Kasau menegaskan bahwa kebijakan TNI AU dalam mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, adalah dengan meningkatkan kemampuan TNI AU untuk melaksanakan maritime air strike dan maritime air support.
Pengadaan Alutsista TNI AU
“Saat ini kita sudah memasuki tahapan Renstra II (2015-2019), sementara alutsista belum diterima. Untuk itu, saya harapkan agar proses pengadaan pemenuhan alutsista Renstra ke II dapat segera direalisasikan”, tegas Kasau.
Pesawat Sukhoi TNI melaksanakan tugas maritim (photo : harianbabel)
Dijelaskan Kasau, pembangunan postur TNI AU yang direncanakan akan tetap mengarah pada memperkuat kemampuan operasional satuan udara, yang mampu menghadirkan air superiority ke tengah samudra, security coverage bagi Naval Force. Kasau minta agar dinas dan jajaran terkait segera melaksanakan koordinasi dengan Mabes TNI, Kemhan serta Kementerian/Lembaga terkait lainnya, agar proses pengadaan pemenuhan alutsista dapat dipercepat dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Menurut Kasau pengadaan alutsista yang masih belum terpenuhi meliputi pesawat pengganti F-5, pesawat helikopter angkut, helikopter VVIP/VIP, pesawat angkut berat, pesawat multipurpose amphibious, pesawat latih dan modernisasi pesawat C130 H/HS, pesawat NC-212i, pesawat CN-295 Special Mission (Kodal), PTTA, radar dan senjata pesawat T-50i, Rudal Pam Ibukota, PSU, dan Radar GCI.
Kasau menilai, para pendahulu TNI AU telah membawa organisasi TNI AU ke tingkat perkembangan yang cukup baik. Oleh karena itu TNI AU harus tetap optimis, karena apa yang di lihat saat ini, sudah merupakan hasil optimal dari kondisi yang ada.
”Dengan dilandasi sifat jujur, inovatif dan adaptif, saya harapkan dapat membangkitkan motivasi kita semua untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada TNI Angkatan Udara”, harap Kasau.
(TNI AU)