29 November 2016
Proses produksi kendaraan taktis P6 ATAV di PT SSE (photo : ARC)
Dari tampilan luar, tidak ada yang menyangka sebuah bangunan yang mirip pabrik pada umumnya ini merupakan tempat dilahirkannya berbagai jenis kendaraan tempur dan taktis. Namun di dalamnya, sejumlah kendaraan taktis P-6 tampak berjajar rapih menunggu sentuhan akhir. Beberapa diantaranya bahkan sudah bisa dilakukan uji coba.
Inilah pabrik atau tempat produksi PT. Sentra Surya Ekajaya di kawasan Tangerang Banten. Dengan personel hanya 50 orang, PT. SSE mampu membuat sekitar 30 ranpur setiap tahunnya. Jumlah ini bisa saja bertambah, jika lini produksi ditambah sesuai dengan pesanan. Sejauh ini PT.SSE sedang menyelesaikan 18 buah P-6 ATAV dan 11 buah P-2 pesanan dari Tentara Nasional Indonesia. 18 buah P-6 itu nantinya akan digunakan oleh Kopassus TNI AD.
Rantis P-6 All Terain Assault Vehicle merupakan salah satu karya enginer PT.SSE. Kendaaan ini memang direncanakan, didesain dan diproduksi khusus untuk pasukan khusus TNI. Jadi sebelum memproduksi kendaraan ini, para enginer PT SSE mendengarkan secara seksama keinginan dari Passus TNI. "jadi jika kendaraan ini lincah, ya karena memang dirancang dan didesain untuk lincah. semuanya sesuai dengan perhitungan kami", jelas Jusuf Nurdin, General Manager PT. SSE kepada ARCinc.
P6 ATAV pesanan Kopassus (photo : defence.pk)
Untuk memenuhi permintaan sebuah kendaraan taktis yang lincah, kuat, dan bisa diandalkan, PT SSE menggunakan bahan-bahan yang nomor satu. Untuk plat misalnya, mereka menggunakan duralium yang ringan namun kuat. "filosofinya seperti pesawat. Pesawat itu memiliki struktur yang secara metalurgi kuat namun sangat ringan. Jadi plat ini ringan hampir seperti kertas", kata Sena Maulana, Progam Manager PT.SSE.
Meski demikian, untuk mesin P-6 menggunakan mesin lokal. Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan suku cadang dan pemeliharaan. Walau lokal, mesin diharuskan kuat dengan perbandingan power to weight ratio mencapai 56 HP/ton. Tak heran jika kemudian P-6 mampu bergerak sangat lincah. ARCinc yang mencoba sendiri kendaraan ini merasakan betul tenaga dan kelincahannya.
Dengan bobot hanya sekitar 2 ton, mobilisasi P-6 juga sangat mudah. Kendaraan ini bisa dibawa menggunakan Hercules atau digantung ke Helikopter berat. Sesuai peruntukannya, P-6 memiliki 4 titik untuk pemasangan senjata. Senjata yang bisa digotong mulai dari senapan mesin sedang sekelas GPMG hingga Minimi. Jika diperlukan, P-6 juga bisa dipasang peluru kendali ringan seperi ATGM atau MANPADS. Dan yang tak kalah hebat, PT SSE juga sedang mengembangkan Ranpur berkemampuan anti ranjau pesanan Paspampres. Seperti apa bentuknya? kita nantika saja karya PT.SSE selanjutnya,
(ARC)
Proses produksi kendaraan taktis P6 ATAV di PT SSE (photo : ARC)
Dari tampilan luar, tidak ada yang menyangka sebuah bangunan yang mirip pabrik pada umumnya ini merupakan tempat dilahirkannya berbagai jenis kendaraan tempur dan taktis. Namun di dalamnya, sejumlah kendaraan taktis P-6 tampak berjajar rapih menunggu sentuhan akhir. Beberapa diantaranya bahkan sudah bisa dilakukan uji coba.
Inilah pabrik atau tempat produksi PT. Sentra Surya Ekajaya di kawasan Tangerang Banten. Dengan personel hanya 50 orang, PT. SSE mampu membuat sekitar 30 ranpur setiap tahunnya. Jumlah ini bisa saja bertambah, jika lini produksi ditambah sesuai dengan pesanan. Sejauh ini PT.SSE sedang menyelesaikan 18 buah P-6 ATAV dan 11 buah P-2 pesanan dari Tentara Nasional Indonesia. 18 buah P-6 itu nantinya akan digunakan oleh Kopassus TNI AD.
Rantis P-6 All Terain Assault Vehicle merupakan salah satu karya enginer PT.SSE. Kendaaan ini memang direncanakan, didesain dan diproduksi khusus untuk pasukan khusus TNI. Jadi sebelum memproduksi kendaraan ini, para enginer PT SSE mendengarkan secara seksama keinginan dari Passus TNI. "jadi jika kendaraan ini lincah, ya karena memang dirancang dan didesain untuk lincah. semuanya sesuai dengan perhitungan kami", jelas Jusuf Nurdin, General Manager PT. SSE kepada ARCinc.
P6 ATAV pesanan Kopassus (photo : defence.pk)
Untuk memenuhi permintaan sebuah kendaraan taktis yang lincah, kuat, dan bisa diandalkan, PT SSE menggunakan bahan-bahan yang nomor satu. Untuk plat misalnya, mereka menggunakan duralium yang ringan namun kuat. "filosofinya seperti pesawat. Pesawat itu memiliki struktur yang secara metalurgi kuat namun sangat ringan. Jadi plat ini ringan hampir seperti kertas", kata Sena Maulana, Progam Manager PT.SSE.
Meski demikian, untuk mesin P-6 menggunakan mesin lokal. Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan suku cadang dan pemeliharaan. Walau lokal, mesin diharuskan kuat dengan perbandingan power to weight ratio mencapai 56 HP/ton. Tak heran jika kemudian P-6 mampu bergerak sangat lincah. ARCinc yang mencoba sendiri kendaraan ini merasakan betul tenaga dan kelincahannya.
Dengan bobot hanya sekitar 2 ton, mobilisasi P-6 juga sangat mudah. Kendaraan ini bisa dibawa menggunakan Hercules atau digantung ke Helikopter berat. Sesuai peruntukannya, P-6 memiliki 4 titik untuk pemasangan senjata. Senjata yang bisa digotong mulai dari senapan mesin sedang sekelas GPMG hingga Minimi. Jika diperlukan, P-6 juga bisa dipasang peluru kendali ringan seperi ATGM atau MANPADS. Dan yang tak kalah hebat, PT SSE juga sedang mengembangkan Ranpur berkemampuan anti ranjau pesanan Paspampres. Seperti apa bentuknya? kita nantika saja karya PT.SSE selanjutnya,
(ARC)