06 November 2016
Sanca kendaraan Mine-Resistant Ambush Protected/MRAP 4x4 (all photos : jaas)
Pindad Luncurkan Sanca, Kendaraan Lapis Baja Anti Ranjau
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad resmi meluncurkan kendaraan militer barunya, Sanca, Jumat (4/11). Sanca termasuk kendaraan lapis baja anti ranjau pertama Indonesia.
Menurut Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, Sanca berguna untuk mendukung operasi militer. Kendaraan ini didesain untuk melakukan berbagai profil misi, memadukan ledakan tingkat tinggi, dan perlindungan balistik dengan mobilitas off-road luar biasa. Sanca memperluas jangkauan PT Pindad sebagai tambahan model Anoa, Komodo, dan Badak.
"Ini berdasarkan desain Thales Bushmaster, disesuaikan dengan kebutuhan operasional Indonesia," ujar Abraham Mose dalam siaran persnya, Jumat (4/11).
Abraham mengatakan, Sanca secara khusus disesuaikan dengan misi-misi baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti Peace Keeping dan operasi pasukan khusus. Beberapa pelanggan potensial telah mengungkapkan antusiasme mereka terhadap produk ini seperti Peace Keeping, Infanteri, Pasukan Khusus, dan Polisi.
Bushmaster, kata dia, yang telah melayani pasukan khusus Kopassus, adalah keluarga kendaraan militer mobilitas tinggi, anti balistik, ranjau, dan improvised explosive device (IED) terdiri dari beberapa varian. Yakni, Armored Personal Carrier, Command, Ambulance, Assault Pioneer, Direct Fire Support Weapons dan Mortar, and Electronic Warfare.
"Kami telah melayani beberapa negara seperti Australia, Belanda, Jepang, Jamaika, dan Indonesia," katanya. Bahkan, kata dia, Bushmaster telah sukses melindungi dan menyelamatkan nyawa dalam operasi. Bushmaster, telah dibuktikan di medan perang di Irak, Afganistan, dan Afrika.
Sanca, kata dia, adalah hasil kolaborasi ekstensif antara PT Pindad dan Thales, termasuk pengembangan konten lokal khusus yang akan menguntungkan perusahan pertahanan Indonesia dan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan antiranjau.
Produk ini, kata dia, hasil kolaborasi sukses antara PT Pindad dan Thales. Sanca, secara ideal cocok untuk operasi militer, peace-keeping, dan keamanan internal TNI.
Upacara launching produk terbaru Pindad ini, dihadiri oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu, perwakilan Departemen Pertahanan Australia Air Marshal John Harvey, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, dan Vice President Thales Australia Olivier Guibert.
(Republika)
Sanca kendaraan Mine-Resistant Ambush Protected/MRAP 4x4 (all photos : jaas)
Pindad Luncurkan Sanca, Kendaraan Lapis Baja Anti Ranjau
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad resmi meluncurkan kendaraan militer barunya, Sanca, Jumat (4/11). Sanca termasuk kendaraan lapis baja anti ranjau pertama Indonesia.
Menurut Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, Sanca berguna untuk mendukung operasi militer. Kendaraan ini didesain untuk melakukan berbagai profil misi, memadukan ledakan tingkat tinggi, dan perlindungan balistik dengan mobilitas off-road luar biasa. Sanca memperluas jangkauan PT Pindad sebagai tambahan model Anoa, Komodo, dan Badak.
"Ini berdasarkan desain Thales Bushmaster, disesuaikan dengan kebutuhan operasional Indonesia," ujar Abraham Mose dalam siaran persnya, Jumat (4/11).
Abraham mengatakan, Sanca secara khusus disesuaikan dengan misi-misi baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti Peace Keeping dan operasi pasukan khusus. Beberapa pelanggan potensial telah mengungkapkan antusiasme mereka terhadap produk ini seperti Peace Keeping, Infanteri, Pasukan Khusus, dan Polisi.
Bushmaster, kata dia, yang telah melayani pasukan khusus Kopassus, adalah keluarga kendaraan militer mobilitas tinggi, anti balistik, ranjau, dan improvised explosive device (IED) terdiri dari beberapa varian. Yakni, Armored Personal Carrier, Command, Ambulance, Assault Pioneer, Direct Fire Support Weapons dan Mortar, and Electronic Warfare.
"Kami telah melayani beberapa negara seperti Australia, Belanda, Jepang, Jamaika, dan Indonesia," katanya. Bahkan, kata dia, Bushmaster telah sukses melindungi dan menyelamatkan nyawa dalam operasi. Bushmaster, telah dibuktikan di medan perang di Irak, Afganistan, dan Afrika.
Sanca, kata dia, adalah hasil kolaborasi ekstensif antara PT Pindad dan Thales, termasuk pengembangan konten lokal khusus yang akan menguntungkan perusahan pertahanan Indonesia dan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan antiranjau.
Produk ini, kata dia, hasil kolaborasi sukses antara PT Pindad dan Thales. Sanca, secara ideal cocok untuk operasi militer, peace-keeping, dan keamanan internal TNI.
Upacara launching produk terbaru Pindad ini, dihadiri oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu, perwakilan Departemen Pertahanan Australia Air Marshal John Harvey, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, dan Vice President Thales Australia Olivier Guibert.
(Republika)