13 September 2016
Deretan pesawat produksi PT DI (all photos : defence.pk)
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia telah berhasil mengekspor pesawat ke 11 negara hingga saat ini. Yang terbaru, PT Dirgantara mengekspor Pesawat NC 212 ke Thailand.
Hingga saat ini, total pesawat yang diekspor perseroan mencapai 396 unit. Negara-negara yang telah menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yaitu, Thailand, Venezuela, Turki, UAE, Burkina Faso, Malaysia, Korea Selatan, Pakistan, Guam, Senegal dan Filipina. Komposisi mesin pesawat yang dibuat pun sudah didominasi buatan Indonesia.
"Untuk engine dan avionic juga masih impor, tapi overall kita udah bisa bikin sendiri ya di Bandung. Jadi total semuanya kita sudah biat sendiri," ujar Marketing of Communication PT Dirgantara Indonesia Nadira Ghaisani di Indonesia Business & Development Expo 2016, JCC, Jakarta, Minggu (11/9).
Menurutnya, saat ini belum ada yang memiliki keahlian khusus untuk membuat mesin pesawat. Sehingga, PTDI masih harus mengimpor komponen tersebut.
"Untuk beberapa bagian kita masih impor, misalnya Airbus, kebanyakan (impor) Airbus," jelasnya.
Dia menambahkan pesawat-pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yang seluruhnya di didominasi buatan Indonesia yaitu CN 235 dan NC 212. Selain itu, komposisi pesawat yang diimpor biasanya berasal dari Amerika Serikat dan Swedia.
(Merdeka)
Deretan pesawat produksi PT DI (all photos : defence.pk)
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia telah berhasil mengekspor pesawat ke 11 negara hingga saat ini. Yang terbaru, PT Dirgantara mengekspor Pesawat NC 212 ke Thailand.
Hingga saat ini, total pesawat yang diekspor perseroan mencapai 396 unit. Negara-negara yang telah menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yaitu, Thailand, Venezuela, Turki, UAE, Burkina Faso, Malaysia, Korea Selatan, Pakistan, Guam, Senegal dan Filipina. Komposisi mesin pesawat yang dibuat pun sudah didominasi buatan Indonesia.
"Untuk engine dan avionic juga masih impor, tapi overall kita udah bisa bikin sendiri ya di Bandung. Jadi total semuanya kita sudah biat sendiri," ujar Marketing of Communication PT Dirgantara Indonesia Nadira Ghaisani di Indonesia Business & Development Expo 2016, JCC, Jakarta, Minggu (11/9).
Menurutnya, saat ini belum ada yang memiliki keahlian khusus untuk membuat mesin pesawat. Sehingga, PTDI masih harus mengimpor komponen tersebut.
"Untuk beberapa bagian kita masih impor, misalnya Airbus, kebanyakan (impor) Airbus," jelasnya.
Dia menambahkan pesawat-pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yang seluruhnya di didominasi buatan Indonesia yaitu CN 235 dan NC 212. Selain itu, komposisi pesawat yang diimpor biasanya berasal dari Amerika Serikat dan Swedia.
(Merdeka)