02 Agustus 2016
Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Nanang Santoso menyalami empat penerbang F-5 yang mengikuti pendidikan konversi ke pesawat Su-27/30. (photo : TNI AU)
Rencana TNI AU mengganti pesawat tempur F-5E/F Tiger II dengan Sukhoi Su-35 buatan Rusia semakin tampak jelas ke permukaan. Saat ini empat instruktur penerbang F-5 berpangkat mayor dari Skadron Udara 14, Madiun mulai mengikuti pendidikan terbang konversi ke pesawat Sukhoi Su-27/30 di Skadron Udara 11, Makassar.
Keberadaan F-5 sendiri di Skadron Udara 14 saat ini tidak diterbangkan walaupun belum di-grounded secara resmi. Pesawat ini sudah mengabdi di TNI AU selama 36 tahun sejak kedatangannya di Tanah Air tahun 1980.
Sukhoi Su-27/30 Skadron Udara 11, Makassar (photo : kabar24)
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Nanang Santoso saat membuka pendidikan konversi ke pesawat Sukhoi mengatakan, para penerbang F-5 dididik guna mengetahui segala sesuatu berkaitan dengan pengoperasian jet tempur Sukhoi. “Mereka dipersiapkan nantinya untuk menerbangkan Su-35 sebagai pengganti F-5 di Skadron Udara 14,” ujarnya, Selasa 26 Juli 2016, di Makassar.
Keempat penerbang F-5 yang mengikuti pendidikan konversi ke pesawat Sukhoi adalah Mayor Pnb Reza “Tigon” Muryaji (AAU 2000), Mayor Pnb M. “Bradox” Yunus (AAU 2001), Mayor Pnb I Kadek “Jaeger” Suta Arimbawa (AAU 2003), dan Mayor Pnb Apri “Cheetah” Arfianto (AAU 2004). Keempatnya masing-masing sudah mengantongi lebih 1.000 jam terbang di F-5.
Pendidikan konversi ke-16 pesawat Sukhoi akan berlangsung selama empat bulan di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
(Angkasa)
Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Nanang Santoso menyalami empat penerbang F-5 yang mengikuti pendidikan konversi ke pesawat Su-27/30. (photo : TNI AU)
Rencana TNI AU mengganti pesawat tempur F-5E/F Tiger II dengan Sukhoi Su-35 buatan Rusia semakin tampak jelas ke permukaan. Saat ini empat instruktur penerbang F-5 berpangkat mayor dari Skadron Udara 14, Madiun mulai mengikuti pendidikan terbang konversi ke pesawat Sukhoi Su-27/30 di Skadron Udara 11, Makassar.
Keberadaan F-5 sendiri di Skadron Udara 14 saat ini tidak diterbangkan walaupun belum di-grounded secara resmi. Pesawat ini sudah mengabdi di TNI AU selama 36 tahun sejak kedatangannya di Tanah Air tahun 1980.
Sukhoi Su-27/30 Skadron Udara 11, Makassar (photo : kabar24)
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Nanang Santoso saat membuka pendidikan konversi ke pesawat Sukhoi mengatakan, para penerbang F-5 dididik guna mengetahui segala sesuatu berkaitan dengan pengoperasian jet tempur Sukhoi. “Mereka dipersiapkan nantinya untuk menerbangkan Su-35 sebagai pengganti F-5 di Skadron Udara 14,” ujarnya, Selasa 26 Juli 2016, di Makassar.
Keempat penerbang F-5 yang mengikuti pendidikan konversi ke pesawat Sukhoi adalah Mayor Pnb Reza “Tigon” Muryaji (AAU 2000), Mayor Pnb M. “Bradox” Yunus (AAU 2001), Mayor Pnb I Kadek “Jaeger” Suta Arimbawa (AAU 2003), dan Mayor Pnb Apri “Cheetah” Arfianto (AAU 2004). Keempatnya masing-masing sudah mengantongi lebih 1.000 jam terbang di F-5.
Pendidikan konversi ke-16 pesawat Sukhoi akan berlangsung selama empat bulan di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
(Angkasa)