14 Maret 2016
Panser Badak 6x6 (photo : Kaskus Militer)
Pindad Produksi Badak Tahun Ini
BANDUNG, (PRLM).- PT Pindad berencana mulai memproduksi 10 unit kendaraan tempur jenis Badak mulai Mei 2016 ini. Jika tak ada kendala, PT Pindad akan merampungkan 10 unit itu pada November 2016. Produksi Badak digenjot atas perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memesan 50 unit kendaraan tempur itu.
Demikian disampaikan Kepala Departemen Perakitan Kendaraan 6x6 Divisi Kendaraan Khusus, Joko Mulyono, kepada "PR" di PT Pindad, Bandung, Jumat 11 Maret 2016.
"Badak merupakan pengembangan dari panser 6x6 buatan Pindad. Perbedaannya adalah Badak dilengkapi turret kaliber 90 mm yang memiliki daya rusak luar biasa. Kendaraan itu memang dikhususkan untuk merusak, baik itu untuk tujuan menyerang atau bertahan. Kemampuan manuvernya juga sangat baik. Ketika wapres meninjau prototipe Badak, status kendaraan itu sudah tersertifikasi dan siap untuk diproduksi," katanya.
Joko menjelaskan, Badak merupakan hasil karya anak bangsa yang dapat dibanggakan. Sebab, seluruh bahan baku untuk membuat Badak berasal dari dalam negeri kecuali bagian laras meriam. Hingga saat ini, bagian tersebut masih didatangkan dari Cockerill Maintenance Ingenierie (CMI) Defence Belgia. Akan tetapi, PT Pindad terus berupaya untuk memaksimalkan seluruh bahan baku dari dalam negeri.
"Tidak ada alasan untuk tidak mencoba membuatnya di Indonesia. Sebab, amunisi dan senjata saja bisa, maka tidak mustahil dalam waktu dekat PT Pindad bisa memproduksi sendiri laras meriam 90 mm," katanya.
(Pikiran Rakyat)
Panser Badak 6x6 (photo : Kaskus Militer)
Pindad Produksi Badak Tahun Ini
BANDUNG, (PRLM).- PT Pindad berencana mulai memproduksi 10 unit kendaraan tempur jenis Badak mulai Mei 2016 ini. Jika tak ada kendala, PT Pindad akan merampungkan 10 unit itu pada November 2016. Produksi Badak digenjot atas perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memesan 50 unit kendaraan tempur itu.
Demikian disampaikan Kepala Departemen Perakitan Kendaraan 6x6 Divisi Kendaraan Khusus, Joko Mulyono, kepada "PR" di PT Pindad, Bandung, Jumat 11 Maret 2016.
"Badak merupakan pengembangan dari panser 6x6 buatan Pindad. Perbedaannya adalah Badak dilengkapi turret kaliber 90 mm yang memiliki daya rusak luar biasa. Kendaraan itu memang dikhususkan untuk merusak, baik itu untuk tujuan menyerang atau bertahan. Kemampuan manuvernya juga sangat baik. Ketika wapres meninjau prototipe Badak, status kendaraan itu sudah tersertifikasi dan siap untuk diproduksi," katanya.
Joko menjelaskan, Badak merupakan hasil karya anak bangsa yang dapat dibanggakan. Sebab, seluruh bahan baku untuk membuat Badak berasal dari dalam negeri kecuali bagian laras meriam. Hingga saat ini, bagian tersebut masih didatangkan dari Cockerill Maintenance Ingenierie (CMI) Defence Belgia. Akan tetapi, PT Pindad terus berupaya untuk memaksimalkan seluruh bahan baku dari dalam negeri.
"Tidak ada alasan untuk tidak mencoba membuatnya di Indonesia. Sebab, amunisi dan senjata saja bisa, maka tidak mustahil dalam waktu dekat PT Pindad bisa memproduksi sendiri laras meriam 90 mm," katanya.
(Pikiran Rakyat)