08 Februari 2016
2 fregat brand new akan menemani 3 fregat ex US Coast Guard di Angkatan Laut Philippine (photo : pdff)
Rencana akuisisi dua fregat baru untuk Angkatan Laut Philippina memasuki babak baru dengan dikeluarkannya spesifikas teknis terbaru beserta penjelasan detail tender setelah pembiayaan untuk proyek ini telah ada titik terang.
Dengan anggaran harga per-unitnya dipatok $200 juta maka sebagian besar persenjataan yang terdiri dari rudal, torpedo dan beberapa perlengkapan elektronok akan dibeli terpisah sambil mencari sumber pembiayaannya.
Berikut ini adalah ringkasan teknik yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan Philippine.
Lambung Kapal dan Perlengkapannya
- desain stealth
- sea state level 7 (mampu menahan ombak 9 meter)
- panjang minimal 95 meter
- bobot minimal 2000 ton
- kecepatan maksimal 25 knot
- endurance 30 hari
- jangkauan operasi hingga 4500 mil pada kecepatan 15 knot
- helipad untuk naval heli 12 ton dan hanggar untuk heli 10 ton
- 4 mesin dengan konfigurasi CODAD
- 2 perahu karet RHIB
- fasilitas pengisian bahan bakar di laut (replenishment-at-sea)
- perlengkapan nuklir/biologi/kimia (NBC)
Persenjataan
- 1x76mm sebagai kanon utama dengan 120 rentetan/menit
- 1x30mm atau 40mm sebagai kanon sekunder dengan E/O tracking system
- 4x .50 senapan mesin berat
- 2 peluncur twin SAM jarak minimal 6 km
- 4 peluncur SSM jarak minimal 150km
- 2 peluncur triple torpedo ringan
- 4 peluncur triple decoy (3 untuk pengelak rudal, 3 untuk pengelak torpedo)
- lokasi untuk pemasangan CIWS
- lokasi untuk pemasangan VLS SAM (8 sel)
- rudal dan torpedo dari negara yang telah mempunyai MoU dengan Philippines
Sensor dan Peralatan Elektonik
- 3D air search radar minimal berjangkauan 100 nm tipe solid-state transmitter
- X-band dan S-band solid-state navigation radars minimal berkekuatan 200W
- hull sonar tipe medium frequency (active mode) dan low frequency (passive mode)
- electronic support measures (ESM)
- fire control radar dan elektro optikal (EO)
- combat management system
- lokasi untuk pemasangan towed array sonar system
Dalam babak akhir tender, perusahaan galangan kapal yang mengikutinya ada 6 perusahaan dimana tipe kapal yang diajukan kemungkinan adalah :
-Hyundai Heavy Industries (HHI) Korea mengajukan derivatif fregat HDF-3000
-Navantia Spanyol mengajukan Avante 2200 Combatant
-GRSE India mengajukan derivatif korvet Kamorta-class
-STX Prancis mengajukan New Generation Floreal Frigate (NGFF)
-DSME Korea mengajukan fregat DW-2500, dan
-STX Korea
Keenam perusahaan ini diberikan tenggat waktu untuk memasukkan penawaran pada 16 februari 2016. Adapun dalam tender ini pemerintah Phillipine mensyaratkan bahwa desain pemenang tender akan menjadi milik pemerintah Philippine sehingga mempunyai hak untuk membangun fregat baru tambahan di galangan kapal dalam negeri setelah 2 fregat baru diserahkan.
(Defense Studies)
2 fregat brand new akan menemani 3 fregat ex US Coast Guard di Angkatan Laut Philippine (photo : pdff)
Rencana akuisisi dua fregat baru untuk Angkatan Laut Philippina memasuki babak baru dengan dikeluarkannya spesifikas teknis terbaru beserta penjelasan detail tender setelah pembiayaan untuk proyek ini telah ada titik terang.
Dengan anggaran harga per-unitnya dipatok $200 juta maka sebagian besar persenjataan yang terdiri dari rudal, torpedo dan beberapa perlengkapan elektronok akan dibeli terpisah sambil mencari sumber pembiayaannya.
Berikut ini adalah ringkasan teknik yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan Philippine.
Lambung Kapal dan Perlengkapannya
- desain stealth
- sea state level 7 (mampu menahan ombak 9 meter)
- panjang minimal 95 meter
- bobot minimal 2000 ton
- kecepatan maksimal 25 knot
- endurance 30 hari
- jangkauan operasi hingga 4500 mil pada kecepatan 15 knot
- helipad untuk naval heli 12 ton dan hanggar untuk heli 10 ton
- 4 mesin dengan konfigurasi CODAD
- 2 perahu karet RHIB
- fasilitas pengisian bahan bakar di laut (replenishment-at-sea)
- perlengkapan nuklir/biologi/kimia (NBC)
Persenjataan
- 1x76mm sebagai kanon utama dengan 120 rentetan/menit
- 1x30mm atau 40mm sebagai kanon sekunder dengan E/O tracking system
- 4x .50 senapan mesin berat
- 2 peluncur twin SAM jarak minimal 6 km
- 4 peluncur SSM jarak minimal 150km
- 2 peluncur triple torpedo ringan
- 4 peluncur triple decoy (3 untuk pengelak rudal, 3 untuk pengelak torpedo)
- lokasi untuk pemasangan CIWS
- lokasi untuk pemasangan VLS SAM (8 sel)
- rudal dan torpedo dari negara yang telah mempunyai MoU dengan Philippines
Sensor dan Peralatan Elektonik
- 3D air search radar minimal berjangkauan 100 nm tipe solid-state transmitter
- X-band dan S-band solid-state navigation radars minimal berkekuatan 200W
- hull sonar tipe medium frequency (active mode) dan low frequency (passive mode)
- electronic support measures (ESM)
- fire control radar dan elektro optikal (EO)
- combat management system
- lokasi untuk pemasangan towed array sonar system
- lokasi untuk pemasangan tactical data link, tipe Link 16 dan Link 22
Dalam babak akhir tender, perusahaan galangan kapal yang mengikutinya ada 6 perusahaan dimana tipe kapal yang diajukan kemungkinan adalah :
-Hyundai Heavy Industries (HHI) Korea mengajukan derivatif fregat HDF-3000
-Navantia Spanyol mengajukan Avante 2200 Combatant
-GRSE India mengajukan derivatif korvet Kamorta-class
-STX Prancis mengajukan New Generation Floreal Frigate (NGFF)
-DSME Korea mengajukan fregat DW-2500, dan
-STX Korea
Keenam perusahaan ini diberikan tenggat waktu untuk memasukkan penawaran pada 16 februari 2016. Adapun dalam tender ini pemerintah Phillipine mensyaratkan bahwa desain pemenang tender akan menjadi milik pemerintah Philippine sehingga mempunyai hak untuk membangun fregat baru tambahan di galangan kapal dalam negeri setelah 2 fregat baru diserahkan.
(Defense Studies)