06 Januari 2016
TNI AU tetap mengoperasikan T50i, tapi untuk atraksi akan dihentikan. (photo : Fauzan Rasyadi)
VIVA.co.id - Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, pesawat latih tempur T50i Golden Eagle akan tetap dioperasikan. Namun, khusus untuk aerobatik atau atraksi udara akan dihentikan.
"Tetap dioperasikan tapi untuk melakukan aerobatik itu saya stop dulu," kata Marsekal Agus usai Sertijab Pangkoopsau di Lapangan Upacara Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 5 Januari 2015.
Terkait penyebab jatuhnya pesawat T50i, Agus menjelaskan, dewan keselamatan TNI AU masih melalukan investigasi yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara. TNI AU juga melibatkan Korea Selatan selaku pabrikan pesawat T50i.
"Sudah ada kerja sama antara tim kita dan Korea. Setelah jelas masalahnya di sini akan dijelaskan," ujar mantan Pangkoopsau II ini.
Di penghujung tahun 2015, pesawat tempur milik TNI AU jenis T50i Golden Eagle jatuh saat sedang bermanuver dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Peristiwa naas itu terjadi Minggu, 20 Desember 2015, sekitar pukul 09.53 WIB.
Pesawat tersebut merupakan pesawat tempur latih yang tergolong baru dibeli TNI AU dari Korea Selatan. TNI AU membeli satu Skuadron pesawat tersebut pada 2013. Insiden tersebut menewaskan dua pilot T50i, yakni Pilot Letkol Penerbang Marda Sarjono, dan Co-Pilot Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.
(Viva)
TNI AU tetap mengoperasikan T50i, tapi untuk atraksi akan dihentikan. (photo : Fauzan Rasyadi)
VIVA.co.id - Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, pesawat latih tempur T50i Golden Eagle akan tetap dioperasikan. Namun, khusus untuk aerobatik atau atraksi udara akan dihentikan.
"Tetap dioperasikan tapi untuk melakukan aerobatik itu saya stop dulu," kata Marsekal Agus usai Sertijab Pangkoopsau di Lapangan Upacara Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 5 Januari 2015.
Terkait penyebab jatuhnya pesawat T50i, Agus menjelaskan, dewan keselamatan TNI AU masih melalukan investigasi yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara. TNI AU juga melibatkan Korea Selatan selaku pabrikan pesawat T50i.
"Sudah ada kerja sama antara tim kita dan Korea. Setelah jelas masalahnya di sini akan dijelaskan," ujar mantan Pangkoopsau II ini.
Di penghujung tahun 2015, pesawat tempur milik TNI AU jenis T50i Golden Eagle jatuh saat sedang bermanuver dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Peristiwa naas itu terjadi Minggu, 20 Desember 2015, sekitar pukul 09.53 WIB.
Pesawat tersebut merupakan pesawat tempur latih yang tergolong baru dibeli TNI AU dari Korea Selatan. TNI AU membeli satu Skuadron pesawat tersebut pada 2013. Insiden tersebut menewaskan dua pilot T50i, yakni Pilot Letkol Penerbang Marda Sarjono, dan Co-Pilot Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.
(Viva)