11 November 2015
Detasemen Den Hanud 473 Paskhas menerima kedatangan empat meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) Oerlikon Skyshield MK-2 (photo : Antara)
Metrotvnews.com, Pontianak: Empat unit senjata penangkis serangan udara tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat. Senjata memperkuat Detasemen Pertahanan Udara 473 Paskhas Supadio Pontianak.
Empat senjata itu berjenis oerlikon skyshield MK-2. Setelah tiba di pelabuhan, petugas lantas membawa senjata tersebut ke apron Landasan Udara Supadio di Kabupaten Kubu Raya.
Komandan Detasemen Hanud 473 Paskhas Mayor Pasukan Anang Baskoro mengatakan, Selasa10 November, senjata itu buata Swiss yang diproduksi pada 2014. Senjata itu diklaim tercanggih di dunia. Bahkan, Indonesia merupakan negara pertama yang membeli langsung senjata tersebut dari pabrik Rheinmetall Air Defence di Swiss.
"Senjata penangkis udara hanya ada di Lanud Halim Perdanakusuma, Makassar, dan Pontianak," kata Mayor Pasukan Anang.
Spesifikasinya yaitu dua satuan tembak. Satu satuan tembak terdiri dari dua meriam kaliber 35 milimeter, satu sensor unit atau radar mobile, satu camend pos yang berfungsi mengendalikan tembakan, dan satu alat pembantu radar secara visual.
Senjata itu mampu bekerja secara efektif sejauh 4 hingga 5 Kilometer. Senjata mampu menghancurkan sasaran udara berupa pesawat, rudal, roket, dan mortir.
Mayor Pasukan Anang mengatakan alasan menempatkan senjata itu di Pontianak lantaran posisi wilayah berada di perbatasan. Selain itu, Pontianak akan menjadi pangkalan induk pertahanan wilayah perbatasan. (MetroTVNews)
Lanud Supadio kemungkinan akan ada penambahan skadron udara lagi sehingga akan menjadi pangkalan induk (photo : TribunNews)
Ini Alasan Lanud Supadio Diperkuat Senjata Canggih
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komandan Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak, Mayor Pas Anang Baskoro mengatakan senjata penangkis serangan udara (PSU) Oerlikon Skyshield baru memperkuat tiga pangkalan udara di Indonesia.
Ketiganya adalah Detasemen Hanud 471 Paskhas yang berkedudukan di Halim Perdana Kusuma, Detasemen Hanud 472 Paskhas di Makassar dan Detasemen Hanud 473 Paskhas yang berada di Pontianak.
"Alutsista ini sudah lama berada di jakarta, karena terdapat beberapa agenda diantarnya adalah peringatan HUT TNI beberapa waktu lalu di Cilegon dan kelengkapan adiminsitrasinya sehingga proses pengirimanya ke Pontianak ditunda dan baru sekarang bisa dikirim," katanya, Selasa (10/11/2015).
Sekitar pukul 10.40 WIB, senjata canggih buatan swiss tersebut tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Menurutnya alasan kenapa pertimbangan dipilihnya Kalbar sebagai lokasi diperkuat oleh Oerlikon Skyshield karena wilayah Kalbar merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN.
"Selain itu, Lanud Supadio memiliki skadron tempur taktis Hawk 100/20, dan skadron pesawat tanpa awak, ke depan juga barangkali akan kembali ada penambahan skadron udara lagi, ditambah lagi adanya peralihan Lanud dari tipe B menjadi tipe A dan kelak akan menjadi pangkalan induk maka dipandang perlu adanya alutsisa seperti Oerlikon Skyshield untu melindungi pangkalan milter dari serangan udara," katanya.
Anang menambahkan, jika sewaktu-waktu terjadi pelanggaran wilayah udara oleh pihak tertentu akan dilakukan tempur sergap. Paskhas merupakan pertahanan terakhir yang akan melindungi pangkalan dari serangan.
"Jikas semuanya sistem keamanan mampu ditembus dan jelas ingin menyerang, kami adalah pertahanan udara terakhir yang melindungi pangkalan militer berserta alutsistanya," ujarnya. (TribunNews)
Detasemen Den Hanud 473 Paskhas menerima kedatangan empat meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) Oerlikon Skyshield MK-2 (photo : Antara)
Metrotvnews.com, Pontianak: Empat unit senjata penangkis serangan udara tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat. Senjata memperkuat Detasemen Pertahanan Udara 473 Paskhas Supadio Pontianak.
Empat senjata itu berjenis oerlikon skyshield MK-2. Setelah tiba di pelabuhan, petugas lantas membawa senjata tersebut ke apron Landasan Udara Supadio di Kabupaten Kubu Raya.
Komandan Detasemen Hanud 473 Paskhas Mayor Pasukan Anang Baskoro mengatakan, Selasa10 November, senjata itu buata Swiss yang diproduksi pada 2014. Senjata itu diklaim tercanggih di dunia. Bahkan, Indonesia merupakan negara pertama yang membeli langsung senjata tersebut dari pabrik Rheinmetall Air Defence di Swiss.
"Senjata penangkis udara hanya ada di Lanud Halim Perdanakusuma, Makassar, dan Pontianak," kata Mayor Pasukan Anang.
Spesifikasinya yaitu dua satuan tembak. Satu satuan tembak terdiri dari dua meriam kaliber 35 milimeter, satu sensor unit atau radar mobile, satu camend pos yang berfungsi mengendalikan tembakan, dan satu alat pembantu radar secara visual.
Senjata itu mampu bekerja secara efektif sejauh 4 hingga 5 Kilometer. Senjata mampu menghancurkan sasaran udara berupa pesawat, rudal, roket, dan mortir.
Mayor Pasukan Anang mengatakan alasan menempatkan senjata itu di Pontianak lantaran posisi wilayah berada di perbatasan. Selain itu, Pontianak akan menjadi pangkalan induk pertahanan wilayah perbatasan. (MetroTVNews)
Lanud Supadio kemungkinan akan ada penambahan skadron udara lagi sehingga akan menjadi pangkalan induk (photo : TribunNews)
Ini Alasan Lanud Supadio Diperkuat Senjata Canggih
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komandan Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak, Mayor Pas Anang Baskoro mengatakan senjata penangkis serangan udara (PSU) Oerlikon Skyshield baru memperkuat tiga pangkalan udara di Indonesia.
Ketiganya adalah Detasemen Hanud 471 Paskhas yang berkedudukan di Halim Perdana Kusuma, Detasemen Hanud 472 Paskhas di Makassar dan Detasemen Hanud 473 Paskhas yang berada di Pontianak.
"Alutsista ini sudah lama berada di jakarta, karena terdapat beberapa agenda diantarnya adalah peringatan HUT TNI beberapa waktu lalu di Cilegon dan kelengkapan adiminsitrasinya sehingga proses pengirimanya ke Pontianak ditunda dan baru sekarang bisa dikirim," katanya, Selasa (10/11/2015).
Sekitar pukul 10.40 WIB, senjata canggih buatan swiss tersebut tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Menurutnya alasan kenapa pertimbangan dipilihnya Kalbar sebagai lokasi diperkuat oleh Oerlikon Skyshield karena wilayah Kalbar merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN.
"Selain itu, Lanud Supadio memiliki skadron tempur taktis Hawk 100/20, dan skadron pesawat tanpa awak, ke depan juga barangkali akan kembali ada penambahan skadron udara lagi, ditambah lagi adanya peralihan Lanud dari tipe B menjadi tipe A dan kelak akan menjadi pangkalan induk maka dipandang perlu adanya alutsisa seperti Oerlikon Skyshield untu melindungi pangkalan milter dari serangan udara," katanya.
Anang menambahkan, jika sewaktu-waktu terjadi pelanggaran wilayah udara oleh pihak tertentu akan dilakukan tempur sergap. Paskhas merupakan pertahanan terakhir yang akan melindungi pangkalan dari serangan.
"Jikas semuanya sistem keamanan mampu ditembus dan jelas ingin menyerang, kami adalah pertahanan udara terakhir yang melindungi pangkalan militer berserta alutsistanya," ujarnya. (TribunNews)