10 November 2015
Tank Medium Pindad (photo : Defense Studies)
Jakarta, DMC – Sampai saat ini Indonesia dan Turki telah melakukan kerjasama industri pertahanan antara kedua negara, diantaranya yaitu joint project of medium tank dan joint project of Software Defined Radio (SDR). Dirjen Pothan berharap, jumlah kerjasama antara industri pertahanan kedua negara semakin bertambah.
Demikian dikatakan Dirjen Pothan Kemhan Dr Timbul Siahaan yang memimpin pertemuan tahunan The 4th Defence Industry Cooperation Meeting 2015 di Kantor Ditjen Pothan Kemhan, Jakarta. Kementerian Pertahanan RI dalam hal ini Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan melaksanakan Pertemuan tahunan ke-4 Kerjasama Industri Pertahanan antara Indonesia dan Turki sebagai kelanjutan dari penandatanganan kerjasama industri pertahanan kedua negara pada tahun 2010 lalu.
Dirjen Pothan Kemhan Dr Timbul Siahaan yang memimpin pertemuan tahunan ini mengatakan bahwa pertemuan tahunan ini adalah salah satu upaya peningkatan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Turki. Pertemuan tahunan ini digunakan sebagai ajang peningkatan kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara, dimana kedua negara berkesempatan mendiskusikan dan berbagi pengalaman mengenai industri pertahanan yang menjadi perhatian kedua negara.
Kerjasama pertahanan di bidang industri pertahanan ini sejalan dengan cita-cita Kemhan untuk meningkatkan kekuatan pertahanan dan industri pertahanan dalam negeri. Dan project bersama antara masing-masing industri pertahanan Indonesia dan Turki ini merupakan kesempatan baik dalam upaya pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
Software Defined Radio produksi Aselsan, Turki (photo : Miltech)
Pertemuan ini juga dimanfaatkan oleh kedua negara untuk memberikan kesempatan bagi pengembangan program-program kerjasama antar industri pertahanan kedua negara. Serta upaya peningkatan kerjasama industri pertahanan kedua negara yang telah berjalan.
Sementara itu MG Saban Umut yang memimpin delegasi Turki dalam sambutannya menjelaskan bahwa kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Turki berdasarkan pada saling kepercayaan. Kerjasama di bidang industri pertahanan ini diakui memperkuat hubungan bilateral kedua negara terutama di bidang pertahanan sejak tahun 2010 ketika awal ditandatanganinya kerjasama pertahanan kedua negara. Dan project-project kerjasama antara industri pertahanan kedua negara juga semakin mempererat hubungan tersebut.
Dalam The 4th Defence Industry Cooperation Meeting 2015 antara Indonesia dan Turki ini dipaparkan pula mengenai kemajuan joint project of medium tank oleh perwakilan PT Pindad dan kemajuan joint project of SDR oleh perwakilan PT Len Industri.
(DMC)
Tank Medium Pindad (photo : Defense Studies)
Jakarta, DMC – Sampai saat ini Indonesia dan Turki telah melakukan kerjasama industri pertahanan antara kedua negara, diantaranya yaitu joint project of medium tank dan joint project of Software Defined Radio (SDR). Dirjen Pothan berharap, jumlah kerjasama antara industri pertahanan kedua negara semakin bertambah.
Demikian dikatakan Dirjen Pothan Kemhan Dr Timbul Siahaan yang memimpin pertemuan tahunan The 4th Defence Industry Cooperation Meeting 2015 di Kantor Ditjen Pothan Kemhan, Jakarta. Kementerian Pertahanan RI dalam hal ini Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan melaksanakan Pertemuan tahunan ke-4 Kerjasama Industri Pertahanan antara Indonesia dan Turki sebagai kelanjutan dari penandatanganan kerjasama industri pertahanan kedua negara pada tahun 2010 lalu.
Dirjen Pothan Kemhan Dr Timbul Siahaan yang memimpin pertemuan tahunan ini mengatakan bahwa pertemuan tahunan ini adalah salah satu upaya peningkatan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Turki. Pertemuan tahunan ini digunakan sebagai ajang peningkatan kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara, dimana kedua negara berkesempatan mendiskusikan dan berbagi pengalaman mengenai industri pertahanan yang menjadi perhatian kedua negara.
Kerjasama pertahanan di bidang industri pertahanan ini sejalan dengan cita-cita Kemhan untuk meningkatkan kekuatan pertahanan dan industri pertahanan dalam negeri. Dan project bersama antara masing-masing industri pertahanan Indonesia dan Turki ini merupakan kesempatan baik dalam upaya pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
Software Defined Radio produksi Aselsan, Turki (photo : Miltech)
Pertemuan ini juga dimanfaatkan oleh kedua negara untuk memberikan kesempatan bagi pengembangan program-program kerjasama antar industri pertahanan kedua negara. Serta upaya peningkatan kerjasama industri pertahanan kedua negara yang telah berjalan.
Sementara itu MG Saban Umut yang memimpin delegasi Turki dalam sambutannya menjelaskan bahwa kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Turki berdasarkan pada saling kepercayaan. Kerjasama di bidang industri pertahanan ini diakui memperkuat hubungan bilateral kedua negara terutama di bidang pertahanan sejak tahun 2010 ketika awal ditandatanganinya kerjasama pertahanan kedua negara. Dan project-project kerjasama antara industri pertahanan kedua negara juga semakin mempererat hubungan tersebut.
Dalam The 4th Defence Industry Cooperation Meeting 2015 antara Indonesia dan Turki ini dipaparkan pula mengenai kemajuan joint project of medium tank oleh perwakilan PT Pindad dan kemajuan joint project of SDR oleh perwakilan PT Len Industri.
(DMC)