19 September 2015
Pesawat Grob G-120TP A TNI AU (photo : heppymahendro)
Harianjogja.com, SLEMAN – Setelah sukses dengan Jupiter Aerobatic Team (JAT) bersama pesawat latih KT-01 Woong Bee buatan Korea Selatan, Lanud Adisutjipto merintis aerobatik memakai pesawat Grob TP-A buatan Jerman. Grob Team akan mendebarkan tanah air dalam atraksi pada HUT TNI ke-70 mendatang.
Grob Team cukup kontras dengan JAT. Dengan KT-01, JAT mampu bermanuver secara ekstrim seperti berbalik 180 derajat di udara. Sedangkan Grob yang baru dirintis cenderung lebih berhati-hati. Tetapi keunggulan Grob didukung langsung dengan 16 pesawat dan langsung melibatkan 32 penerbang.
Sebelumnya Grob memang kerap tampil di sejumlah event seperti Jogja Air Show. Tapi penampilan menekankan pada fly pass. Tetapi di pertengahan 2015, Grob Team menjajal manuver ekstrim dengan membentuk angka 70. Setelah memutar otak dan berkali-kali melakukan percobaan, puluhan instruktur penerbang sukses membentuk angka 70 pada Kamis (17/9/2015) pagi.
“Ini merupakan latihan pertama kali menggabungkan formasi angka tujuh dan nol sehingga membentuk angka 70. Percobaan ini dilakukan untuk persiapan HUT TNI ke-70 di Merak, Banten,” terang Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Imran Baidirus, Kamis (17/9/2015).
Dalam formasi angka nol melibatkan delapan pesawat dengan Letkol Pnb Onesmus GRA sebagai Flight Leader. Sedangkan untuk formasi angka tujuh yang juga memakai delapan pesawat Letkol Pnb Sukarno sebagai Flight Leader. Grob Team melibatkan banyak penerbang karena tiap pesawat diisi dua penerbang.
Danlanud mengakui formasi perdana yang dilakukan Grob Team butuh penyempurnaan. Sehingga latihan akan terus dilakukan selama 15 hari ke depan. Tetapi ia mengapresiasi keberanian para penerbang. “Latihan akan dilakukan terus menerus sampai mendekati kesempurnaan,” ujarnya.
Sebelumnya, 18 unit pesawat Grob TP-A didatangkan dari Jerman melalui anggaran Kementrian Pertahanan. Pesawat ini tiba di Lanud Adisutjipto Jogja sejak September 2013 untuk menggantikan kakaknya, AS 202 Bravo yang sudah lanjut usia. Kegiatan harian pesawat ini untuk mendukung bina terbang bagi siswa Sekbang TNI AU.
(Harian Jogja)
Pesawat Grob G-120TP A TNI AU (photo : heppymahendro)
Harianjogja.com, SLEMAN – Setelah sukses dengan Jupiter Aerobatic Team (JAT) bersama pesawat latih KT-01 Woong Bee buatan Korea Selatan, Lanud Adisutjipto merintis aerobatik memakai pesawat Grob TP-A buatan Jerman. Grob Team akan mendebarkan tanah air dalam atraksi pada HUT TNI ke-70 mendatang.
Grob Team cukup kontras dengan JAT. Dengan KT-01, JAT mampu bermanuver secara ekstrim seperti berbalik 180 derajat di udara. Sedangkan Grob yang baru dirintis cenderung lebih berhati-hati. Tetapi keunggulan Grob didukung langsung dengan 16 pesawat dan langsung melibatkan 32 penerbang.
Sebelumnya Grob memang kerap tampil di sejumlah event seperti Jogja Air Show. Tapi penampilan menekankan pada fly pass. Tetapi di pertengahan 2015, Grob Team menjajal manuver ekstrim dengan membentuk angka 70. Setelah memutar otak dan berkali-kali melakukan percobaan, puluhan instruktur penerbang sukses membentuk angka 70 pada Kamis (17/9/2015) pagi.
“Ini merupakan latihan pertama kali menggabungkan formasi angka tujuh dan nol sehingga membentuk angka 70. Percobaan ini dilakukan untuk persiapan HUT TNI ke-70 di Merak, Banten,” terang Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Imran Baidirus, Kamis (17/9/2015).
Dalam formasi angka nol melibatkan delapan pesawat dengan Letkol Pnb Onesmus GRA sebagai Flight Leader. Sedangkan untuk formasi angka tujuh yang juga memakai delapan pesawat Letkol Pnb Sukarno sebagai Flight Leader. Grob Team melibatkan banyak penerbang karena tiap pesawat diisi dua penerbang.
Danlanud mengakui formasi perdana yang dilakukan Grob Team butuh penyempurnaan. Sehingga latihan akan terus dilakukan selama 15 hari ke depan. Tetapi ia mengapresiasi keberanian para penerbang. “Latihan akan dilakukan terus menerus sampai mendekati kesempurnaan,” ujarnya.
Sebelumnya, 18 unit pesawat Grob TP-A didatangkan dari Jerman melalui anggaran Kementrian Pertahanan. Pesawat ini tiba di Lanud Adisutjipto Jogja sejak September 2013 untuk menggantikan kakaknya, AS 202 Bravo yang sudah lanjut usia. Kegiatan harian pesawat ini untuk mendukung bina terbang bagi siswa Sekbang TNI AU.
(Harian Jogja)