19 Maret 2013
RWS Adunok buatan KB Display Belarusia dalam pameran Interpolitex 2011 (photo : Militaryphotos)
Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama pengendali atau remote control untuk senjata yang akan dipasangkan di Panser Anoa produksi PT Pindad.
Menurut Purnomo, kerja sama tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani dirinya dengan Ketua Komite Industri Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di Istana merdeka, Jakarta, Selasa.
"Yang barusan itu ''joint production'' (produksi bersama) ''remote weapon system (RWS)'' untuk dipakai di Panser Anoa," katanya.
Ia mengatakan, selama ini ''remote control'' tersebut dibeli dari Belarusia, dengan adanya kerja sama ini nantinya akan diproduksi bersama antara Indonesia dengan Belarus.
"Jadi nilai tambah untuk kita, kita bisa buka lapangan kerja, investasi bersama," katanya.
RWS hasil riset TNI AD yang dipamerkan dalam Indodefence 2012 (photo : Defense Studies)
Selain itu, menurut dia, peningkatan kerja sama untuk industri pertahanan ke depan dapat ditingkatkan. Selain produksi bersama ''remote control weapon station (RCWS)", menurut Purnomo juga dapat ditingkatkan untuk produksi kendaraan pengangkut tank yang dapat mengangkut dua tank dan ''anti tank guide missile''.
Ia menambahkan, Belarus memiliki kemampuan penguasaan dalam teknologi senjata sebagai salah satu pecahan dari Uni Soviet. "Jadi dulu sebelum Uni Soviet pecah, ada industrinya itu di berbagai tempat. Nah di Belarus ini ada juga industri pertahanan mereka," katanya.
Sementara itu Presiden Direktur Pindad Adik A Soedarsono mengatakan, "remote weapon system" yang akan diproduksi tersebut akan dibenamkan di Panser Anoa sehingga dapat mengendalikan senjata dari dalam Panser.
"Jadi nanti di Anoa itu tidak usah ada orang di atasnya. Itu produksinya di Pindad," katanya.
(Antara)
RWS Adunok buatan KB Display Belarusia dalam pameran Interpolitex 2011 (photo : Militaryphotos)
Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama pengendali atau remote control untuk senjata yang akan dipasangkan di Panser Anoa produksi PT Pindad.
Menurut Purnomo, kerja sama tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani dirinya dengan Ketua Komite Industri Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di Istana merdeka, Jakarta, Selasa.
"Yang barusan itu ''joint production'' (produksi bersama) ''remote weapon system (RWS)'' untuk dipakai di Panser Anoa," katanya.
Ia mengatakan, selama ini ''remote control'' tersebut dibeli dari Belarusia, dengan adanya kerja sama ini nantinya akan diproduksi bersama antara Indonesia dengan Belarus.
"Jadi nilai tambah untuk kita, kita bisa buka lapangan kerja, investasi bersama," katanya.
RWS hasil riset TNI AD yang dipamerkan dalam Indodefence 2012 (photo : Defense Studies)
Selain itu, menurut dia, peningkatan kerja sama untuk industri pertahanan ke depan dapat ditingkatkan. Selain produksi bersama ''remote control weapon station (RCWS)", menurut Purnomo juga dapat ditingkatkan untuk produksi kendaraan pengangkut tank yang dapat mengangkut dua tank dan ''anti tank guide missile''.
Ia menambahkan, Belarus memiliki kemampuan penguasaan dalam teknologi senjata sebagai salah satu pecahan dari Uni Soviet. "Jadi dulu sebelum Uni Soviet pecah, ada industrinya itu di berbagai tempat. Nah di Belarus ini ada juga industri pertahanan mereka," katanya.
Sementara itu Presiden Direktur Pindad Adik A Soedarsono mengatakan, "remote weapon system" yang akan diproduksi tersebut akan dibenamkan di Panser Anoa sehingga dapat mengendalikan senjata dari dalam Panser.
"Jadi nanti di Anoa itu tidak usah ada orang di atasnya. Itu produksinya di Pindad," katanya.
(Antara)