18 Maret 2013
KRI Karang Pilang 981 (photo : Kaskus)
Untuk mendukung blue print TNI Angkatan Laut tahun 2014 menuju Minimum Essential Force (MEF), Koarmatim melakukan modernisasi unsur-unsur yang berada dibawah jajarannya. Salah satu unsur tersebut adalah KRI Karang Pilang-981 yang berada dijajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim. Modernisasi yang dilakukan meliputi penggantian sistem pendorongan (propulsi), perbaikan interior kapal serta persenjataannya dengan menambah dua pucuk meriam kaliber 20mm. Perbaikan ini dilakukan di DockShip Lift Divisi Kapal Perang PT. PAL
KRI Karang Pilang akan ditambah persenjataan dengan dua meriam kaliber 20mm (photo : Armada Timur)
Dalam perbaikan ini sistem permesinan KRI Karang Pilang yang tadinya menggunakan empat Mesin Pendorong Pokok (MPK) bertenaga Water Jet direvitalisasi menjadi dua MPK Shaft Propeler. Dengan adanya penggantian sistem pendorong pokok ini secara teknis dapat mengurangi laju kecepatan kapal, namun disisi lain dari segi operasional sangat positif dalam efisiensi bahan bakar.Memang dengan dua MPK Shaft Propelerkecepatan kapal akan turun dari 40 knot menjadi 18 knot, namun dari segi pemakaian bahan bakar dapat menghemat pemakaian dari 2 ton per jam menjadi 2 ton per hari.
KRI Karang Pilang sewaktu masih jadi feri cepat KM Ambulu (photo : ASDP)
Melihat sejarah KRI Karang Pilang-981,awalnya adalah kapal penumpang milik PT. Pelni dengan nama KM. Ambulu, dibuat pada tahun 1996 di galangan kapal Lurrsen Jerman. Kemudian pada tanggal 07 April 2006 kapal tersebut dihibahkan ke Angkatan Laut dan dipercayakan memperkuat jajaran Satban Koarmatim.Kapal perang ini sangat efektif dalam melaksanakan opersi tempur laut, hal ini disebabkan oleh bangunan kapal perang terbuat dari aluminium, yang sulit dideteksi oleh radar kapal perang musuh. Dominasi platform kapal dari alminiumsecara teknis jika terdeteksi radar kapal perang musuh, akan tampak samar. Hal itu dapat dijadikan sebagai sarana kamuflase dan pengelabuahan terhadap lawan.
Di jajaran Koarmatim,KRI Karang Pilang memilki fungsi sebagai Kapal Cepat Angkut Personel (KCP), diawakai sekitar 30 personel dengan Komandan Mayor Laut (P) Basuki Mulyo Wibowo. Kapal ini naik dock PT. PALpada tanggal 19 Februari 2013, dan sempat ditinjau oleh Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Gerhan Lantara, Rabu (13/3) kemarin.
(Armada Timur)
KRI Karang Pilang 981 (photo : Kaskus)
Untuk mendukung blue print TNI Angkatan Laut tahun 2014 menuju Minimum Essential Force (MEF), Koarmatim melakukan modernisasi unsur-unsur yang berada dibawah jajarannya. Salah satu unsur tersebut adalah KRI Karang Pilang-981 yang berada dijajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim. Modernisasi yang dilakukan meliputi penggantian sistem pendorongan (propulsi), perbaikan interior kapal serta persenjataannya dengan menambah dua pucuk meriam kaliber 20mm. Perbaikan ini dilakukan di DockShip Lift Divisi Kapal Perang PT. PAL
KRI Karang Pilang akan ditambah persenjataan dengan dua meriam kaliber 20mm (photo : Armada Timur)
Dalam perbaikan ini sistem permesinan KRI Karang Pilang yang tadinya menggunakan empat Mesin Pendorong Pokok (MPK) bertenaga Water Jet direvitalisasi menjadi dua MPK Shaft Propeler. Dengan adanya penggantian sistem pendorong pokok ini secara teknis dapat mengurangi laju kecepatan kapal, namun disisi lain dari segi operasional sangat positif dalam efisiensi bahan bakar.Memang dengan dua MPK Shaft Propelerkecepatan kapal akan turun dari 40 knot menjadi 18 knot, namun dari segi pemakaian bahan bakar dapat menghemat pemakaian dari 2 ton per jam menjadi 2 ton per hari.
KRI Karang Pilang sewaktu masih jadi feri cepat KM Ambulu (photo : ASDP)
Melihat sejarah KRI Karang Pilang-981,awalnya adalah kapal penumpang milik PT. Pelni dengan nama KM. Ambulu, dibuat pada tahun 1996 di galangan kapal Lurrsen Jerman. Kemudian pada tanggal 07 April 2006 kapal tersebut dihibahkan ke Angkatan Laut dan dipercayakan memperkuat jajaran Satban Koarmatim.Kapal perang ini sangat efektif dalam melaksanakan opersi tempur laut, hal ini disebabkan oleh bangunan kapal perang terbuat dari aluminium, yang sulit dideteksi oleh radar kapal perang musuh. Dominasi platform kapal dari alminiumsecara teknis jika terdeteksi radar kapal perang musuh, akan tampak samar. Hal itu dapat dijadikan sebagai sarana kamuflase dan pengelabuahan terhadap lawan.
Di jajaran Koarmatim,KRI Karang Pilang memilki fungsi sebagai Kapal Cepat Angkut Personel (KCP), diawakai sekitar 30 personel dengan Komandan Mayor Laut (P) Basuki Mulyo Wibowo. Kapal ini naik dock PT. PALpada tanggal 19 Februari 2013, dan sempat ditinjau oleh Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Gerhan Lantara, Rabu (13/3) kemarin.
(Armada Timur)