29 April 2015
X-18 tank boat rancangan PT Lundin (photo : Detik)
Keren, Pabrik Kapal Asal Banyuwangi Bikin 'Tank Laut' Pertama di Dunia
Jakarta -PT Lundin Industry Invest, pabrik kapal militer yang bermarkas di Banyuwangi Jawa Timur, sedang mengembangkan konsep kapal militer terbaru. Setelah menciptakan kapal perang siluman yakni Kapal Cepat Rudal Trimaran atau KRI Klewang, Lundin kembali menggagas ide membangun kombinasi boat atau kapal dengan tank berat atau heavy tank.
Kapal in diberi nama tank boat atau mirip dengan konsep tank laut. Kombinasi ini diklaim pertama kali dibuat dan belum ada di pasar senjata dunia.
"Kita melihat ini dapat dipakai untuk operasi di laut dan sungai. Heavy tank memiliki kendala untuk operasi di pendalaman dan juga daerah kepulauan. Maka kita kembangkan kombinasi boat dan tank guna mendukung pendaratan amfibi namun dilengkapi senjata berat," kata Presiden Direktur PT Lundin, John Lundin, di sela acara Armored Vehicle Asia (AVA) Conference 2015, Hotel Crowne, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Untuk bahan baku, kapal bernama X18 Tank Boat akan memakai material komposit. Material ini dinilai lebih kuat 10 kali dari baja namun juga 10 kali lebih ringan dari baja. John menjamin komposit material untuk Tank Boat tahan api. Ia memastikan tidak akan terulang kembali musibah serupa yang menimpa KRI Klewang karena memakai bahan serupa.
"Persoalan sudah diselesaikan. Material komposit memang memiliki masalah soal daya tahan terhadap api. Ini masalah di dunia. Sekarang teknlogi material komposit sudah dipakai di kereta dan pesawat. Teknologi terbaru dari material komposit 100% tahan api," jelasnya.
John bercerita, kombinasi tank berat dan boat ini pernah dibuat oleh Rusia saat perang dunia ke-2 serta saat perang Vietnam oleh Amerika Serikat. Meski dikembangkan, produk boat tank belum berhasil untuk diproduksi karena kendala teknologi. Kini, material komposit membantu menyelesaikan persoalan beban.
"Saat ini, turret dari bahan alumunium. Mau tembak dari laut, butuh kestabilan tinggi. Namun dahulu nggak bisa. Ini produk ringan karena pakai komposit. Yang mungkin 5-15 tahun lalu susah dibuat," jelasnya.
PT Lundin berancana menggandeng PT Pindad (Persero) untuk mengembangkan tank laut ini. Sementara untuk pembuatan turet dengan kaliber 105 MM, Lundi menggandeng CMI Defence, sedangkan Bofors asal Swedia digandeng untuk pengembangan sistem senjata. John mengaku TNI merespon positif konsep tank laut ini.
"Mereka sangat berkesan. Cuma 5-10 tahun lalu produk ini belum ada jadi belum masuk rencana mereka jadi kita kerja keras untuk kembangkan," jelasnya.
Saat beroperasi, X18 Tank Boat mampu membawa 4kru dan 20 personil. Di atas air, kapal buatan Banyuwangi ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 40 knots. Kapal ini memiliki panjang 18 meter dengan lebar 6,6 meter.
(Detik)
X-18 tank boat rancangan PT Lundin (photo : Detik)
Keren, Pabrik Kapal Asal Banyuwangi Bikin 'Tank Laut' Pertama di Dunia
Jakarta -PT Lundin Industry Invest, pabrik kapal militer yang bermarkas di Banyuwangi Jawa Timur, sedang mengembangkan konsep kapal militer terbaru. Setelah menciptakan kapal perang siluman yakni Kapal Cepat Rudal Trimaran atau KRI Klewang, Lundin kembali menggagas ide membangun kombinasi boat atau kapal dengan tank berat atau heavy tank.
Kapal in diberi nama tank boat atau mirip dengan konsep tank laut. Kombinasi ini diklaim pertama kali dibuat dan belum ada di pasar senjata dunia.
"Kita melihat ini dapat dipakai untuk operasi di laut dan sungai. Heavy tank memiliki kendala untuk operasi di pendalaman dan juga daerah kepulauan. Maka kita kembangkan kombinasi boat dan tank guna mendukung pendaratan amfibi namun dilengkapi senjata berat," kata Presiden Direktur PT Lundin, John Lundin, di sela acara Armored Vehicle Asia (AVA) Conference 2015, Hotel Crowne, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Untuk bahan baku, kapal bernama X18 Tank Boat akan memakai material komposit. Material ini dinilai lebih kuat 10 kali dari baja namun juga 10 kali lebih ringan dari baja. John menjamin komposit material untuk Tank Boat tahan api. Ia memastikan tidak akan terulang kembali musibah serupa yang menimpa KRI Klewang karena memakai bahan serupa.
"Persoalan sudah diselesaikan. Material komposit memang memiliki masalah soal daya tahan terhadap api. Ini masalah di dunia. Sekarang teknlogi material komposit sudah dipakai di kereta dan pesawat. Teknologi terbaru dari material komposit 100% tahan api," jelasnya.
John bercerita, kombinasi tank berat dan boat ini pernah dibuat oleh Rusia saat perang dunia ke-2 serta saat perang Vietnam oleh Amerika Serikat. Meski dikembangkan, produk boat tank belum berhasil untuk diproduksi karena kendala teknologi. Kini, material komposit membantu menyelesaikan persoalan beban.
"Saat ini, turret dari bahan alumunium. Mau tembak dari laut, butuh kestabilan tinggi. Namun dahulu nggak bisa. Ini produk ringan karena pakai komposit. Yang mungkin 5-15 tahun lalu susah dibuat," jelasnya.
PT Lundin berancana menggandeng PT Pindad (Persero) untuk mengembangkan tank laut ini. Sementara untuk pembuatan turet dengan kaliber 105 MM, Lundi menggandeng CMI Defence, sedangkan Bofors asal Swedia digandeng untuk pengembangan sistem senjata. John mengaku TNI merespon positif konsep tank laut ini.
"Mereka sangat berkesan. Cuma 5-10 tahun lalu produk ini belum ada jadi belum masuk rencana mereka jadi kita kerja keras untuk kembangkan," jelasnya.
Saat beroperasi, X18 Tank Boat mampu membawa 4kru dan 20 personil. Di atas air, kapal buatan Banyuwangi ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 40 knots. Kapal ini memiliki panjang 18 meter dengan lebar 6,6 meter.
(Detik)