27 Februari 2013
Combat Management Systems karya PT Len (photo : Len)
Perbesar Pasar, 2 BUMN Teknologi Ini Akan Merger
Jakarta - Dua perusahaan pelat merah bidang teknologi, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan PT Len Industri (LEN) masuk rencana merger Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 2013. Langkah itu diambil untuk memperluas dan memperkuat pangsa pasar dua BUMN itu, di bidang pengembangan dan penjualan produk teknologi.
"Inti dan LEN akan dikonsilidasi (merger), kayak Sucofindo dan Surveyor Indonesia. Polanya seperti itu," tutur Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapim BUMN di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Dahlan beralasan, dua BUMN yang bermarkas di Bandung Jawa Barat ini akan menjadi perusahaan yang kuat dan besar pasca merger. Hal ini akan memberi keuntungan lebih karena tidak perlu lagi bersaing keras atau bahkan akan bertambah kuat ketika mengikuti tender telekomunikasi.
"Segi aset Inti besar. Tapi masing-masing punya kehandalan sendiri," tambahnya.
INTI merupakan perusahaan pelat merah bidang teknologi komunaksi yang memberikan jasa produk sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional. Produk yang dihasilkan antara lain: produk-produk seperti IP PBX, NMS (Network Management System), SLIMS (Subscriber Line Maintenance System), NGN Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau dan Pengontrol berbasis SNMP), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam (Disaster Forecasting and Warning System).
Sementara LEN merupakan perusahaan pelat merah bidang teknologi yang bergerak di biang penghasil produk energi terbarukan (solar cell), alat navigasi dan transportasi (peralatan broadcasting, tracking system, peralatan navigasi), kontrol pertahanan (aplikasi peralatan komunikasi anti penyadapan), serta bidang transportasi (persinyalan kereta).
Combat Management Systems karya PT Len (photo : Len)
Perbesar Pasar, 2 BUMN Teknologi Ini Akan Merger
Jakarta - Dua perusahaan pelat merah bidang teknologi, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan PT Len Industri (LEN) masuk rencana merger Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 2013. Langkah itu diambil untuk memperluas dan memperkuat pangsa pasar dua BUMN itu, di bidang pengembangan dan penjualan produk teknologi.
"Inti dan LEN akan dikonsilidasi (merger), kayak Sucofindo dan Surveyor Indonesia. Polanya seperti itu," tutur Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapim BUMN di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Dahlan beralasan, dua BUMN yang bermarkas di Bandung Jawa Barat ini akan menjadi perusahaan yang kuat dan besar pasca merger. Hal ini akan memberi keuntungan lebih karena tidak perlu lagi bersaing keras atau bahkan akan bertambah kuat ketika mengikuti tender telekomunikasi.
"Segi aset Inti besar. Tapi masing-masing punya kehandalan sendiri," tambahnya.
INTI merupakan perusahaan pelat merah bidang teknologi komunaksi yang memberikan jasa produk sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional. Produk yang dihasilkan antara lain: produk-produk seperti IP PBX, NMS (Network Management System), SLIMS (Subscriber Line Maintenance System), NGN Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau dan Pengontrol berbasis SNMP), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam (Disaster Forecasting and Warning System).
Sementara LEN merupakan perusahaan pelat merah bidang teknologi yang bergerak di biang penghasil produk energi terbarukan (solar cell), alat navigasi dan transportasi (peralatan broadcasting, tracking system, peralatan navigasi), kontrol pertahanan (aplikasi peralatan komunikasi anti penyadapan), serta bidang transportasi (persinyalan kereta).
(Detik)