28 Februari 2015
TNI AL akan membentuk tiga komando armada (photo : Kaskus Militer)
Merdeka.com - TNI AL berencana membangun wilayah Armada Tengah dan Armada Pusat RI. Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan, pembangunan Armada sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
"Itu sejalan pembentukan tiga komando gabungan wilayah pertahanan. Itu perencanaannya sudah di Panglima TNI, panglima sudah berkomunikasi dengan presiden," ujar Manahan Simorangkir di Mabes TNI AL, Jakarta, Jumat (27/2).
Menurut dia, Armada Tengah akan dibangun di Makassar. Sementara Armada Pusat berada di Surabaya, yang sebelumnya menjadi Armada Timur. Sedangkan untuk Armada Timur berada di Sorong, Papua.
"Armada Tengah di Makassar karena Lantamal ada di Tarakan. Armatim akan bergeser ke Papua. Armada Barat tetap di Jakarta," ujarnya.
Dia menambahkan, Armada Tengah dan Armada Timur sudah dibangun pangkalannya, walaupun belum sempurna. "Tinggal go saja (diresmikan), walaupun belum sempurna sudah bisa jalan," tukasnya.
Selama ini TNI AL hanya memiliki dua armada. Armada Barat berpusat di Jakarta, sementara Armada Timur bermarkas di Surabaya.
(Merdeka)
TNI AL Ubah Gelar Pangkalan Armada
Jakarta - Sesuai rencana Mabes TNI membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, TNI AL berencana mengubah struktur gelar pangkalannya.
Demikian dikatakan kepala staff TNI AL Laksamana Ade Supandi seusai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Komando Armada RI kawasan Barat dari Laksamana Muda Widodo kepada Laksamana Muda A. Taufiq R di Mako Armabar, Jakarta Rabu (25/2)
Ade mengatakan sesuai rencana akan ada 3 komando Gabungan Wilayah Pertahanan, yaitu Barat, Tengah, dan Timur. Oleh Karena itu, TNI AL menyesuaikan dengan membuat 3 armada untuk setiap wilayah. "Akan ada Armada Besar di Surabaya. Untuk armada di Barat, Tengah, dan Timur akan jadi armada operasi, jadi menerima kapal-kapal untuk dioperasikan," kata Ade.
Ia mengatakan, semua kapal TNI AL akan berada di bawah Armada Besar di Surabaya. "Realisasinya bertahap menunggu keputusan dari rancangan yang sudah diajukan Panglima TNI ke Presiden," kata Ade.
Menurut Ade, ke depan armada-armada operasi itu akan berkantor di kapal. Oleh karena itu, TNI AL akan menyiapkan kapal-kapal markas seperti Kapal Landing Platform Dock, yakni kapal perang amfibi yang meluncurkan, membawa, dan mendaratkan elemen kekuatan darat untuk misi perang gerak cepat.
Ade mengatakan, Armada Barat punya beberapa perhatian utama seperti Selat Malaka dan Laut Tiongkok Selatan. Mengomentari Tiongkok yang mereklamasi pulau di Spratly Laut Tiongkok Selatan, Ade mengatakan itu belum masuk wilayah RI. Namun TNI AL menghadirkan kapal-kapal hingga zona ekonomi ekslusif guna menjaga kedaulatan dan mengamankan pulau-pulau terluar.
Sebelumnya Widodo mengatan selama menjadi Panglima Armada Barat, penanganan terhadap kegiatan ilegal seperti pencurian ikan dan kayu terus berjalan. Untuk itu, di Armada Barat sepanjang tahun ada kapal-kapal yang terus berpatroli dengan mempertimbangkan effisiensi bahan bakar.
(Kompas)
TNI AL akan membentuk tiga komando armada (photo : Kaskus Militer)
Merdeka.com - TNI AL berencana membangun wilayah Armada Tengah dan Armada Pusat RI. Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan, pembangunan Armada sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
"Itu sejalan pembentukan tiga komando gabungan wilayah pertahanan. Itu perencanaannya sudah di Panglima TNI, panglima sudah berkomunikasi dengan presiden," ujar Manahan Simorangkir di Mabes TNI AL, Jakarta, Jumat (27/2).
Menurut dia, Armada Tengah akan dibangun di Makassar. Sementara Armada Pusat berada di Surabaya, yang sebelumnya menjadi Armada Timur. Sedangkan untuk Armada Timur berada di Sorong, Papua.
"Armada Tengah di Makassar karena Lantamal ada di Tarakan. Armatim akan bergeser ke Papua. Armada Barat tetap di Jakarta," ujarnya.
Dia menambahkan, Armada Tengah dan Armada Timur sudah dibangun pangkalannya, walaupun belum sempurna. "Tinggal go saja (diresmikan), walaupun belum sempurna sudah bisa jalan," tukasnya.
Selama ini TNI AL hanya memiliki dua armada. Armada Barat berpusat di Jakarta, sementara Armada Timur bermarkas di Surabaya.
(Merdeka)
TNI AL Ubah Gelar Pangkalan Armada
Jakarta - Sesuai rencana Mabes TNI membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, TNI AL berencana mengubah struktur gelar pangkalannya.
Demikian dikatakan kepala staff TNI AL Laksamana Ade Supandi seusai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Komando Armada RI kawasan Barat dari Laksamana Muda Widodo kepada Laksamana Muda A. Taufiq R di Mako Armabar, Jakarta Rabu (25/2)
Ade mengatakan sesuai rencana akan ada 3 komando Gabungan Wilayah Pertahanan, yaitu Barat, Tengah, dan Timur. Oleh Karena itu, TNI AL menyesuaikan dengan membuat 3 armada untuk setiap wilayah. "Akan ada Armada Besar di Surabaya. Untuk armada di Barat, Tengah, dan Timur akan jadi armada operasi, jadi menerima kapal-kapal untuk dioperasikan," kata Ade.
Ia mengatakan, semua kapal TNI AL akan berada di bawah Armada Besar di Surabaya. "Realisasinya bertahap menunggu keputusan dari rancangan yang sudah diajukan Panglima TNI ke Presiden," kata Ade.
Menurut Ade, ke depan armada-armada operasi itu akan berkantor di kapal. Oleh karena itu, TNI AL akan menyiapkan kapal-kapal markas seperti Kapal Landing Platform Dock, yakni kapal perang amfibi yang meluncurkan, membawa, dan mendaratkan elemen kekuatan darat untuk misi perang gerak cepat.
Ade mengatakan, Armada Barat punya beberapa perhatian utama seperti Selat Malaka dan Laut Tiongkok Selatan. Mengomentari Tiongkok yang mereklamasi pulau di Spratly Laut Tiongkok Selatan, Ade mengatakan itu belum masuk wilayah RI. Namun TNI AL menghadirkan kapal-kapal hingga zona ekonomi ekslusif guna menjaga kedaulatan dan mengamankan pulau-pulau terluar.
Sebelumnya Widodo mengatan selama menjadi Panglima Armada Barat, penanganan terhadap kegiatan ilegal seperti pencurian ikan dan kayu terus berjalan. Untuk itu, di Armada Barat sepanjang tahun ada kapal-kapal yang terus berpatroli dengan mempertimbangkan effisiensi bahan bakar.
(Kompas)