04 Juni 2014
Kapal LST 117 meter buatan PT DKB kondisi April 2014 (photos : romeoseaman)
Oktober, kapal perang buatan BUMN Perkapalan meluncur
Merdeka.com - PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) akan luncurkan kapal hasil produksinya untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal perang yang bisa angkut tank rencanakan akan dikeluarkan sebelum peringatan hari ulang tahun TNI.
Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah meninjau dua kapal yang akan diluncurkan Oktober nanti sekaligus rapat di DKB. Salah satu kapal dengan nama BCM sudah dilakukan uji coba operasi di laut dan hasilnya disimpulkan tidak ada kendala.
"Ditaruh di dok lagi untuk pasang kelengkapannya. Alat belum datang, karena mau pasang alat komunikasi dan alat helipad," kata Dahlan di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/6).
Dia mengatakan alat yang didatangkan dari Jerman, Korea dan Belanda ini hanya menunggu pembayaran saja. Selama ini, diakui olehnya pembayaran tersendat karena belum cair yang dialokasikan dari APBN 2012. "Tapi tidak usah khawatir kita cari dana talangan dari bank Mandiri Rp 25 Miliar. Jadi dalam waktu satu sampai dua hari sudah dapat cair,"katanya.
Gambar potongan kapal LST buatan DKB (photo : bronco1978)
Biar pesanan segera datang, Dahlan minta alat dikirim melalui penerbangan cargo ke Indonesia. Sebab, pemasangan alat tersebut membutuhkan waktu 1 bulan,kemudian dilakukan uji coba 1 bulan dan Agustus sudah selesai pengerjaan. "Maka TNI AL di Surabaya bisa latihan dulu biar bisa 5 Oktober ready,"katanya.
Dahlan mengaku kapal pengangkut tank memiliki permasalahan yang sama dengan kapal BCM, yakni pemasangan alat. Namun, dia memastikan pembuatan dua jenis kapal dari anggaran Kementerian Pertahanan tersebut ditargetkan dalam waktu 9 bulan 9 jam dapat memberangkatkan 9 kapal tersebut di Surabaya.
Model kapal LST buatan DKB (photo : Defense Studies)
Order pembuatan kapal dari TNI AL tersebut sejak tahun 2012, kemudian PT DKB minta agar segera dibangun dan mencarikan dan bridging dari Mandiri dan BRI. "Kalau nunggu APBN maka kapal tidak jadi tepat waktu. Tadinya, APBN yang mau keluar bisa untuk proyek tersebut."
Dahlan mengaku bangga dengan produksi kapal tersebut. Sehingga, Tahun depan, DKB dipercaya untuk membuat kapal perang TNI AL. "Tahun depan, kapal TNI AL dipercayakan kepada DKB. Supaya orang yang sudah berpengalaman (teknisi kapal) jangan terbuang lagi," ungkapnya.
(Merdeka)
Kapal LST 117 meter buatan PT DKB kondisi April 2014 (photos : romeoseaman)
Oktober, kapal perang buatan BUMN Perkapalan meluncur
Merdeka.com - PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) akan luncurkan kapal hasil produksinya untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal perang yang bisa angkut tank rencanakan akan dikeluarkan sebelum peringatan hari ulang tahun TNI.
Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah meninjau dua kapal yang akan diluncurkan Oktober nanti sekaligus rapat di DKB. Salah satu kapal dengan nama BCM sudah dilakukan uji coba operasi di laut dan hasilnya disimpulkan tidak ada kendala.
"Ditaruh di dok lagi untuk pasang kelengkapannya. Alat belum datang, karena mau pasang alat komunikasi dan alat helipad," kata Dahlan di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/6).
Dia mengatakan alat yang didatangkan dari Jerman, Korea dan Belanda ini hanya menunggu pembayaran saja. Selama ini, diakui olehnya pembayaran tersendat karena belum cair yang dialokasikan dari APBN 2012. "Tapi tidak usah khawatir kita cari dana talangan dari bank Mandiri Rp 25 Miliar. Jadi dalam waktu satu sampai dua hari sudah dapat cair,"katanya.
Gambar potongan kapal LST buatan DKB (photo : bronco1978)
Biar pesanan segera datang, Dahlan minta alat dikirim melalui penerbangan cargo ke Indonesia. Sebab, pemasangan alat tersebut membutuhkan waktu 1 bulan,kemudian dilakukan uji coba 1 bulan dan Agustus sudah selesai pengerjaan. "Maka TNI AL di Surabaya bisa latihan dulu biar bisa 5 Oktober ready,"katanya.
Dahlan mengaku kapal pengangkut tank memiliki permasalahan yang sama dengan kapal BCM, yakni pemasangan alat. Namun, dia memastikan pembuatan dua jenis kapal dari anggaran Kementerian Pertahanan tersebut ditargetkan dalam waktu 9 bulan 9 jam dapat memberangkatkan 9 kapal tersebut di Surabaya.
Model kapal LST buatan DKB (photo : Defense Studies)
Order pembuatan kapal dari TNI AL tersebut sejak tahun 2012, kemudian PT DKB minta agar segera dibangun dan mencarikan dan bridging dari Mandiri dan BRI. "Kalau nunggu APBN maka kapal tidak jadi tepat waktu. Tadinya, APBN yang mau keluar bisa untuk proyek tersebut."
Dahlan mengaku bangga dengan produksi kapal tersebut. Sehingga, Tahun depan, DKB dipercaya untuk membuat kapal perang TNI AL. "Tahun depan, kapal TNI AL dipercayakan kepada DKB. Supaya orang yang sudah berpengalaman (teknisi kapal) jangan terbuang lagi," ungkapnya.
(Merdeka)