12 Mei 2014
UAV Wulung terus ditingkatkan kemampuannya oleh BPPT (all photos : BPPT)
Peningkatan Prestasi Terbang PUNA Wulung – BPPT
Program pengujian prestasi terbang sistem PUNA Wulung hasil kerjasama Balitbang KEMHAN dan BPPT telah dilaksanakan oleh Tim PUNA PTIPK – TIRBR pada tanggal 22 – 02 Mei 2014 di bandara Nusa Wiru, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Pengujian terbang ini ditujukan untuk mengetahui peningkatan prestasi terbang sistem PUNA Wulung PA 08, PA 09 dan PA 10 yang merupakan prototip hasil penyempurnaan desain PUNA karya BPPT terbaru. Ke tiga prototip PUNA Wulung tersebut dipersiapkan untuk program misi pemantauan (surveilance & recoqnition) keperluan militer TNI dalam operasi patroli perbatasan dengan durasi terbang dapat mencapai 6 jam dengan jarak jangkauan sekitar 120 Km dari home base. Kriteria spesifikasi teknis ini merupakan angka yang disepakati sebagai performance PUNA Wulung untuk diproduksi.
Untuk meningkatkan kemampuan durasi terbang sistem PUNA Wulung dari 4 jam ke 6 jam, pada prototip Wulung PA 08, PA 09 dan PA 10 dilakukan peningkatan kapasitas tangki bahan bakar dari sebelumnya 35 liter menjadi 55 liter. Konsekwensi dari penambahan berat tambahan bahan bakar ini membuat konstruksi pesawat PUNA Wulung harus lebih ringan dari versi sebelumnya agar berat maksimum saat takeoff tidak berubah (MTOW 120kg) disamping kekuatan struktur ditingkatkan dari 3,5G ke 7,6G untuk mengantisipasi penggunaan pada misi modifikasi cuaca yang membutuhkan kekuatan struktur yang extra karena operasi penerbangan pada kondisi extrem.
Tantangan membuat konstruksi pesawat yang lebih ringan dengan kekuatan struktur lebih kuat membuat tim harus bekerja keras melakukan rekayasa proses manufaktur agar dicapai pengurangan berat yang akan digantikan oleh penambahan bahan bakar.
Pada uji terbang kali ini PTIPK mulai menggunakan kendaraan Ground Control Station (GCS) milik BPPT yang terbaru dilengkapi telescopic antena system. Hal ini memungkinkan sistim kendali PUNA serta transmisi data dari PUNA ke GCS dapat dilakukan secara lebih cepat dan praktis dan diharapkan pergerakan dan dari home base dengan baik. Dari kegiatan uji terbang ini hasil prestasi terbang sistem PUNA Wulung terpantau dan hasil pengiriman dokumentasi data terbang PUNA tercatat pada GCS.
Sebagai hasil dari uji terbang tanggal 1 Mei 2014, PUNA Wulung PA 09 tercatat telah mencapai terbang sejauh 150 Km pada ketinggian terbang 6000 ft kearah baringan selatan 125 deg dengan menggunakan sistem komunikasi kombinasi line offset dan sistem satelit iridium.
Dalam acara kegiatan pengujian sistem PUNA Wulung PA 08, PA 09 dan PA 10 - BPPT di Pelabuhan Udara Nusa Wiru, Jawa Barat tersebut turut serta menyaksikan a.l Deputi Ka. BPPT Bidang TIRBR selaku penanggung jawab program, Direktur Pustekinhan TIRBR BPPT, Kepala Pusiptekhan Balitbanghan KEMHAN, perwakilan dari PT Dirgantara Indonesia, perwakilan TNI AU lanud Parigi, perwakilan mitra kerja. Kedepan masih perlu dilakukan beberapa kali uji terbang untuk meningkatkan kehandalan (reliability) dari sistem PUNA Wulung yang mencakup uji jangkauan jauh (Long range), ketinggian maksimum terbang (high altitude) serta untuk melengkapi uji kemampuan terbang PUNA PA 08, PA 09 dan PA 10.
(BPPT)
UAV Wulung terus ditingkatkan kemampuannya oleh BPPT (all photos : BPPT)
Peningkatan Prestasi Terbang PUNA Wulung – BPPT
Program pengujian prestasi terbang sistem PUNA Wulung hasil kerjasama Balitbang KEMHAN dan BPPT telah dilaksanakan oleh Tim PUNA PTIPK – TIRBR pada tanggal 22 – 02 Mei 2014 di bandara Nusa Wiru, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Pengujian terbang ini ditujukan untuk mengetahui peningkatan prestasi terbang sistem PUNA Wulung PA 08, PA 09 dan PA 10 yang merupakan prototip hasil penyempurnaan desain PUNA karya BPPT terbaru. Ke tiga prototip PUNA Wulung tersebut dipersiapkan untuk program misi pemantauan (surveilance & recoqnition) keperluan militer TNI dalam operasi patroli perbatasan dengan durasi terbang dapat mencapai 6 jam dengan jarak jangkauan sekitar 120 Km dari home base. Kriteria spesifikasi teknis ini merupakan angka yang disepakati sebagai performance PUNA Wulung untuk diproduksi.
Untuk meningkatkan kemampuan durasi terbang sistem PUNA Wulung dari 4 jam ke 6 jam, pada prototip Wulung PA 08, PA 09 dan PA 10 dilakukan peningkatan kapasitas tangki bahan bakar dari sebelumnya 35 liter menjadi 55 liter. Konsekwensi dari penambahan berat tambahan bahan bakar ini membuat konstruksi pesawat PUNA Wulung harus lebih ringan dari versi sebelumnya agar berat maksimum saat takeoff tidak berubah (MTOW 120kg) disamping kekuatan struktur ditingkatkan dari 3,5G ke 7,6G untuk mengantisipasi penggunaan pada misi modifikasi cuaca yang membutuhkan kekuatan struktur yang extra karena operasi penerbangan pada kondisi extrem.
Tantangan membuat konstruksi pesawat yang lebih ringan dengan kekuatan struktur lebih kuat membuat tim harus bekerja keras melakukan rekayasa proses manufaktur agar dicapai pengurangan berat yang akan digantikan oleh penambahan bahan bakar.
Pada uji terbang kali ini PTIPK mulai menggunakan kendaraan Ground Control Station (GCS) milik BPPT yang terbaru dilengkapi telescopic antena system. Hal ini memungkinkan sistim kendali PUNA serta transmisi data dari PUNA ke GCS dapat dilakukan secara lebih cepat dan praktis dan diharapkan pergerakan dan dari home base dengan baik. Dari kegiatan uji terbang ini hasil prestasi terbang sistem PUNA Wulung terpantau dan hasil pengiriman dokumentasi data terbang PUNA tercatat pada GCS.
Sebagai hasil dari uji terbang tanggal 1 Mei 2014, PUNA Wulung PA 09 tercatat telah mencapai terbang sejauh 150 Km pada ketinggian terbang 6000 ft kearah baringan selatan 125 deg dengan menggunakan sistem komunikasi kombinasi line offset dan sistem satelit iridium.
Dalam acara kegiatan pengujian sistem PUNA Wulung PA 08, PA 09 dan PA 10 - BPPT di Pelabuhan Udara Nusa Wiru, Jawa Barat tersebut turut serta menyaksikan a.l Deputi Ka. BPPT Bidang TIRBR selaku penanggung jawab program, Direktur Pustekinhan TIRBR BPPT, Kepala Pusiptekhan Balitbanghan KEMHAN, perwakilan dari PT Dirgantara Indonesia, perwakilan TNI AU lanud Parigi, perwakilan mitra kerja. Kedepan masih perlu dilakukan beberapa kali uji terbang untuk meningkatkan kehandalan (reliability) dari sistem PUNA Wulung yang mencakup uji jangkauan jauh (Long range), ketinggian maksimum terbang (high altitude) serta untuk melengkapi uji kemampuan terbang PUNA PA 08, PA 09 dan PA 10.
(BPPT)