24 November 2012
Dalam displai alutsista, Pindad menampilkan panser Anoa dan Komodo, sedangkan Singapura menampilkan Terrex (photo : bumn)
Indonesia dan Singapura sejak 1970 telah melakukan latihan bersama, dan sejak 1989 latihan antara AD Singapura dan Indonesia bertajuk Safkar Indopura dimulai (photo : Kostrad)
Dalam rangka Latma Safkar Indopura 24/2012, pada tanggal 21 Nopember 2012. Wakasad Letnan jenderal TNI Budiman dan Wakasad Singapura Brigjen Tung Yui Fai membuka kegiatan Latihan Tempur Bersama antara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces yang diadakan pada tanggal 21-28 Nopember 2012.
Kegiatan yang bertempat di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat ini dimulai pada tanggal 21 Nopember 2012 dan dibuka dengan opening ceremony yang dihadiri oleh para tentara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces. Pada hari yang sama pula, diselenggarakan displai alutsista dari Singapore Army Forces, Yonif 323 Raider Kostrad, Yonif 201 Mekanis, dan PT Pindad (Persero).
Adapun materi latihan pada Safkar Indopura ke-24 ini antara lain Latihan silang (Cross Training) dalam materi taktik dan menembak, Latihan taktis dengan pasukan Infanteri mekanis dalam OLI (FTX), dan Latihan Posko 1 (CPX) tingkat Brigif dan Batalyon (2 tingkat). Sedangkan pasukan dan personel pendukung yang dilibatkan dalam latihan bersama ini sejumlah 1.150 personel terdiri dari TNI AD 700 personel dan AD Singapura 450 personel.
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Budiman mengatakan, Latihan Bersama Safkar Indopura ini telah memasuki tahun ke-24, sehingga kedua negara sudah banyak belajar dan mengaplikasikan taktik dan teknik latihan bertempur sesuai pengalaman prajurit masing-masing.
Setelah mengunjungi stand pameran, rombongan Angkatan Darat RI dan Singapore Army Forces, melakukan uji kendaraan tempur. Kendaraan tempur yang digunakan adalah Panser Anoa milik TNI Angkatan Darat dan Terrex milik Singapore Army Forces. Mereka berkeliling mengitari komplek Pusdikif Cipatat.
Kegiatan ini diadakan selain untuk mengetahui kualitas peralatan tempur masing-masing negara, mengetahui strategi bertempur masing-masing negara, juga untuk memelihara hubungan baik antara Indonesia dan Singapura melalui bidang militer.
(Kostrad)